Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fajar Harianto menciptakan alat untuk mengetahui pembuluh darah bayi, sehingga memudahkan paramedis ketika menginfus bayi.
"Paramedis sering kesulitan ketika mencari pembuluh darah bayi untuk diinfus, padahal bayi harus segera ditangani. Bahkan, ada bayi yang sampai pembuluh darahnya pecah hingga tangannya membiru," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma’ruf di Yogyakarta, Minggu.
Didorong perasaan iba karena bayi tidak segera tertangani ketika dirawat di rumah sakit, Fajar kemudian berinisiatif membuat alat yang mampu melihat pembuluh darah bayi, dengan dibimbing oleh dua dosennya, Iswanto dan Fathul Qodir.
Fajar mengatakan, alat tersebut dirangkai menggunakan lampu "Light Emitting Diode" (LED) superfluks empat pin. Untuk menyalakannya cukup mengalirkan arus listrik dari baterai.
"Untuk memutus dan menyambungkan arus tersebut menggunakan saklar ’on-off’. Rangkaian dipasang pada sebuah kotak berukuran 125 mm x 85 mm x 52 mm, sehingga alat itu sangat ringan dan mudah dibawa," katanya.
Penggunaan LED dibanding dengan sumber penerangan lain lebih tahan lama dan daya rendah sehingga hemat energi dan ukuran yang kecil memudahkan untuk dirangkai.
Selain itu, lampu LED tidak akan melukai kulit bayi yang tipis. Jika lampu selain LED masih terlalu panas, sehingga dikhawatirkan akan melukai kulit bayi yang sensitif.
Tentang cara kerja tersebut, ia mengatakan, alat yang berbentuk kotak itu dipasang pada tangan bayi yang akan diinfus. Alat tersebut sudah diberi perekat sehingga tidak akan bergeser ketika bayi bergerak-gerak.
Setelah terpasang, saklar ditekan dan lampu menyala. Ketika lampu menyala secara langsung pembuluh darah bayi akan terlihat, sehingga memudahkan perawat ketika akan menginfus.
Tentang cara kerja tersebut, ia mengatakan, alat yang berbentuk kotak itu dipasang pada tangan bayi yang akan diinfus. Alat tersebut sudah diberi perekat sehingga tidak akan bergeser ketika bayi bergerak-gerak.
Setelah terpasang, saklar ditekan dan lampu menyala. Ketika lampu menyala secara langsung pembuluh darah bayi akan terlihat, sehingga memudahkan perawat ketika akan menginfus.
"Alat itu juga sudah diujicobakan pada bayi dan hasilnya pembuluh darahnya terlihat. Para perawat yang mencoba alat tersebut mengaku mudah melihat pembuluh darah bayi," katanya.
Menurut dia, melalui alat tersebut diharapkan akan memudahkan kerja perawat. Para perawat menjadi lebih cepat dan mudah dalam mencari pembuluh darah bayi.
"Dengan demikian, bayi dapat segera tertangani. Selain itu, mereka juga tidak takut salah menyuntik yang dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah," katanya.
Menurut dia, melalui alat tersebut diharapkan akan memudahkan kerja perawat. Para perawat menjadi lebih cepat dan mudah dalam mencari pembuluh darah bayi.
"Dengan demikian, bayi dapat segera tertangani. Selain itu, mereka juga tidak takut salah menyuntik yang dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah," katanya.
Sumber : Sehatnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar