Kamis, 31 Maret 2011

Babesiosis (Infeksi Sel Darah Merah karena Parasit)

1. Definisi
Babesiosis adalah infeksi sel darah merah yang disebabkan oleh parasit Babesia.

2. Penyebab
a. Parasit Babesia.
b. Babesia microti
Parasit ini ditularkan oleh kutu, yaitu kutu rusa yang sama yang menularkan penyakit Lyme. Infeksi ini sering terjadi pada binatang, tetapi jarang mengenai manusia.

Siklus Perjalanan Penyakit Babesiosis

3. Manifestasi Klinis
Gejalanya adalan demam dan anemia yang terjadi akibat pemecahan sel darah merah. Pada orang yang limpanya telah diangkat, resiko kematian akibat penyakit ini adalah tinggi. Infeksinya sangat menyerupai malaria falciparum; dimana terjadi demam tinggi, anemia, hemoglobin di dalam air kemih, jaundice (sakit kuning) dan gagal ginjal.

Orang yang memiliki limpa yang masih berfungsi menunjukkan gejal yang lebih ringan, yang biasanya menghilang dengan sendirinya beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.



4. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah, dimana ditemukan parasit penyebabnya.

5. Pengobatan
Diberikan obat klindamisin.



Sumber : http://cariobat.blogspot.com


Babesiosis (Infeksi Sel Darah Merah karena Parasit)

1. Definisi
Babesiosis adalah infeksi sel darah merah yang disebabkan oleh parasit Babesia.

2. Penyebab
a. Parasit Babesia.
b. Babesia microti
Parasit ini ditularkan oleh kutu, yaitu kutu rusa yang sama yang menularkan penyakit Lyme. Infeksi ini sering terjadi pada binatang, tetapi jarang mengenai manusia.

Siklus Perjalanan Penyakit Babesiosis

3. Manifestasi Klinis
Gejalanya adalan demam dan anemia yang terjadi akibat pemecahan sel darah merah. Pada orang yang limpanya telah diangkat, resiko kematian akibat penyakit ini adalah tinggi. Infeksinya sangat menyerupai malaria falciparum; dimana terjadi demam tinggi, anemia, hemoglobin di dalam air kemih, jaundice (sakit kuning) dan gagal ginjal.

Orang yang memiliki limpa yang masih berfungsi menunjukkan gejal yang lebih ringan, yang biasanya menghilang dengan sendirinya beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.



4. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah, dimana ditemukan parasit penyebabnya.

5. Pengobatan
Diberikan obat klindamisin.



Sumber : http://cariobat.blogspot.com


Buah Jambu Biji Merah Penambah Trombosit

buah jambu biji merahBuah Jambu Biji merupakan buah yang paling banyak diolah secara alami, selain mudah juga kandungan gizinya yang sangat kaya, terutama kandungan Vitamin C-nya yang tinggi. Selain itu, buah Jambu Biji Merah juga dipercaya menambah kadar trombosit dalam darah. Tidak heran ketika musim penyakit Demam Berdarah tiba, buah Jambu Biji Merah menjadi favorit makanan masyarakat.

Buah Jambu Biji Merah, warna kulitnya hijau muda dan dalamnya putih, namun makin tua warna buah bagian dalam makin merah dan warna kulit luarnya hijau kekuningan. Saat masih muda, rasa buahnya asam, namun jika matang akan berasa manis dan mengandung air. Oleh karena itu, pilihlah buah Jambu Biji Merah yang sudah matang, yang ditandai dengan warna kulitnya yang dominan kuning.

Jus Jambu Biji Merah:
- Ambil 2 buah Jambu Biji Merah masak, potong kecil-kecil. Sebelumnya cuci dengan air bersih yang mengalir.
- Masukkan Jambu Biji Merah dalam blender jus, sebaiknya tidak perlu menambah gula karena Jambu Biji Merah sudah mengandung rasa manis alami.
- Tambahkan susu kental manis bila dirasa perlu.
- Tambahkan pula sedikit air untuk melancarkan blender buah.
- Jus Belimbing Manis bisa dikombinasikan dengan buah lain, paling enak dicampur dengan buah Tomat untuk mendapatkan rasa asam.Jika mau, cuci 1 buah Tomat, potong menjadi 4 bagian, masukkan dalam blender yang sudah disiapkan.
- Blender Jambu Biji Merah beserta bahan lain selama 15 detik, jangan terlalu lama supaya jus yang dihasilkan tidak kuyu dan lembek.
- Jus Jambu Biji Merah siap disajikan, tambahkan sedikit es bila perlu.

Parut Jambu Biji Merah:
- Ambil 4 buah Jambu Biji Merah masak, potong agak besar. Sebelumnya cuci dengan air bersih yang mengalir.
- Parut Jambu Biji Merah dengan alat yang sudah disediakan. Sebaiknya proses memarut dilakukan di atas kain kasa supaya ampas langsung tertampung di dalamnya.
- Parutan Jambu dalam kain kasa kita peras, airnya ditampung di gelas yang sudah disiapkan. Peras beberapa kali sampai kandungan air dalam parutan Jambu habis. Air perasan Jambu siap disajikan, tambahkan sedikit es dan susu bila perlu.

Pustaka
9 Buah & Sayur Sakti Tangkal Penyakit Oleh Agus Suwarto
 
 

Buah Jambu Biji Merah Penambah Trombosit

buah jambu biji merahBuah Jambu Biji merupakan buah yang paling banyak diolah secara alami, selain mudah juga kandungan gizinya yang sangat kaya, terutama kandungan Vitamin C-nya yang tinggi. Selain itu, buah Jambu Biji Merah juga dipercaya menambah kadar trombosit dalam darah. Tidak heran ketika musim penyakit Demam Berdarah tiba, buah Jambu Biji Merah menjadi favorit makanan masyarakat.

Buah Jambu Biji Merah, warna kulitnya hijau muda dan dalamnya putih, namun makin tua warna buah bagian dalam makin merah dan warna kulit luarnya hijau kekuningan. Saat masih muda, rasa buahnya asam, namun jika matang akan berasa manis dan mengandung air. Oleh karena itu, pilihlah buah Jambu Biji Merah yang sudah matang, yang ditandai dengan warna kulitnya yang dominan kuning.

Jus Jambu Biji Merah:
- Ambil 2 buah Jambu Biji Merah masak, potong kecil-kecil. Sebelumnya cuci dengan air bersih yang mengalir.
- Masukkan Jambu Biji Merah dalam blender jus, sebaiknya tidak perlu menambah gula karena Jambu Biji Merah sudah mengandung rasa manis alami.
- Tambahkan susu kental manis bila dirasa perlu.
- Tambahkan pula sedikit air untuk melancarkan blender buah.
- Jus Belimbing Manis bisa dikombinasikan dengan buah lain, paling enak dicampur dengan buah Tomat untuk mendapatkan rasa asam.Jika mau, cuci 1 buah Tomat, potong menjadi 4 bagian, masukkan dalam blender yang sudah disiapkan.
- Blender Jambu Biji Merah beserta bahan lain selama 15 detik, jangan terlalu lama supaya jus yang dihasilkan tidak kuyu dan lembek.
- Jus Jambu Biji Merah siap disajikan, tambahkan sedikit es bila perlu.

Parut Jambu Biji Merah:
- Ambil 4 buah Jambu Biji Merah masak, potong agak besar. Sebelumnya cuci dengan air bersih yang mengalir.
- Parut Jambu Biji Merah dengan alat yang sudah disediakan. Sebaiknya proses memarut dilakukan di atas kain kasa supaya ampas langsung tertampung di dalamnya.
- Parutan Jambu dalam kain kasa kita peras, airnya ditampung di gelas yang sudah disiapkan. Peras beberapa kali sampai kandungan air dalam parutan Jambu habis. Air perasan Jambu siap disajikan, tambahkan sedikit es dan susu bila perlu.

Pustaka
9 Buah & Sayur Sakti Tangkal Penyakit Oleh Agus Suwarto
 
 

Rabu, 30 Maret 2011

Resistensi Obat Pada Pasien TBC





1. Faktor Resiko

Beberapa faktor resiko telah diidentifikasi sebagai penyebab resisten obat pada tuberkulosis yang mana tiga hal terpenting adalah riwayat pengobatan sebelumnya dengan obat anti tubercular yang tidak sesuai, tidak komplit, atau tidak teratur, tingginya prevalensi resistensi obat pada komunitas serta riwayat kontak dengan pasien yang diketahui sebagai penderita resistensi obat anti tuberculosis. Pada pasien dengan riwayat pengobatan sebelumnya kemungkinan resistensi tuberkulosisi adalah 4-7 kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa riwayat pengobatan sebelumnya. Bagaimanapun, short course chemotherapy standar hanya menghasilkan resiko minimal untuk terjadinya MDR TB Faktor lain yang bisa meningkatkan kejadian resistensi terhadap obat anti tuberculosis adalah infeksi bersamaan dengan HIV, sosiso ekonomi sangat kekurangan/sangat miskin, penjara, pusat layanan kesehatan, penyalahgunaan obat secara intra vena dan keadaan immunocompromised lain seperti penerima transplantasi organ, terapi anti kanker dan pasien dengan diabetes mellitus. Secara radiology didapatkan far advanced pulmonary tuberculosis pada pasien dengan lesi kavitas empat kali lebih banyak seperti tempat berlabuhnya yang resisten terhadap obat.

2. Sumber dan Penyebab
Sumber terjadinya sangat banyak dan penyebabnya bisa terdiri dari banyak faktor. Pihak yang dapat saja bersalah diantaranya pemerintah, industri farmasi, dokter, pasien dan keluarganya, setiap mereka memberikan kontribusi dalam masalah. Pemerintah memainkan peranan tersebut dengan membangun infrastruktur yang tidak layak dalam program pengontrolan TB nasional, urusan administrasi yang tidak perlu dalam pengadaan dan pendistribusian obat serta tidak adanya mekanisme kontrol dan bioavailabilitas tes. Industri farmasi berperan dalam pembuatan obat yang tidak jelas bioavailabilitasnya dalam fixed dose atau kombinasi obat yang tidak sesuai, kondisi penyimpanan obat yang tidak layak, dan substitusi dengan kualitas yang rendah oleh farmasi.

Dokter dengan kurangnya pengetahuan dalam pemberian dosis, lama pengobatan, efek samping dan regimen standar, pemakaian merek obat yang berganti dan kurangnya memberikan motivasi kepada pasien menambah besar masalah resistensi ini. Dalam sebuah dari studi-studi di mana resep obat dari 449 dokter dianalisa, 75% dari para dokter ditemukan untuk memiliki dibuat beberapa kesalahan resep obat Tambahan lagi adalah kurangnya penyuluhan dan fasilitas training bagi mereka. Kurangnya partisipasi pasien karena kurangnya informasi, kurangnya keuangan pasien, efek samping obat, mitos sosial tentang obat sering menyebabkan pengobatan tidak adekuat. Pasien yang menderita penyakit komorbid seperti diabetes, infeksi HIV, kondisi psikiatrik, kebiasaan merokok dan minum alcohol membuat pasien lebih rentan.

Masalah TB yang utama meliputi kegagalan memberikan obat dengan baik, penemuan kasus yang lemah, vaksin yang tidak adekuat, meningkatnya resistensi terhadap obat, kegagalan pemberian terapi profilaksis dan migrasi penduduk, epidemi HIV serta infeksi nosokomial. Dalam hal perkembangan diagnosis di masa datang, diperlukan sarana yang mampu mendeteksi infeksi laten, meningkatkan kemampuan pemeriksaan sediaan langsung, memperbaiki diagnosis pasien dengan BTA (-) dan mendapatkan cara sederhana untuk uji kepekaan. Beberapa tehnik diagnosis baru meliputi nucleic acid probes, amplification tests, high performances liquid chromatography (HPLC), gas / liquid chromatography (GLC), dan automated system for radiometric and non radiometric detection dan penggunaan molecular fingerprinting.

Di pihak lain, obat baru juga amat diperlukan untuk memperpendek lama pengobatan, mampu mengobati resistensi ganda (MDR) serta dapat mengobati infeksi laten. Beberapa obat / bahan yang diharapkan punya efek anti mikobakterial yang baik antara lain adalah fluorokuinolon, oksazolidinon, nitroimidazol, tiolaktomisin, nitroimidazopiran dan isositrate liase inhibitor. Riset untuk menemukan obat baru memang terbentur pada aspek finansial dan perhitungan kemungkinan keuntungan yang tidak terlalu menjanjikan. Untuk menjamin proses penemuan penderita dan pengobatannya maka harus dilangsungkan program penanggulangan TB secara nasional dengan baik, dan juga di tingkat global

Sebagai ringkasan, resistensi tuberkulosis terhadap obat biasanya berasal dari tidak adekuatnya obat untuk terapi pada kasus tuberculosis yang melibatkan multibasil. Penambahan obat yang salah, kesukaran memperoleh obat karena kurangnya finansial atau asuransi sosial yang dimiliki pasien, Singkatnya pengguan second-line karena manajemen yang lemah atau financial yang kurang. Penggunaan obat ataupun kombinasi obat (FDC) dengan bioavailabilitas yang tidak sesuai, kurangnya motivasi pada saat mulai pengobatan serta tidak adekuatnya administrasi diri dalam penggunaan obat tanpa observasi langsung pada fase intensif terapi. 



Sumber : http://kuliahitukeren.blogspot.com


Resistensi Obat Pada Pasien TBC





1. Faktor Resiko

Beberapa faktor resiko telah diidentifikasi sebagai penyebab resisten obat pada tuberkulosis yang mana tiga hal terpenting adalah riwayat pengobatan sebelumnya dengan obat anti tubercular yang tidak sesuai, tidak komplit, atau tidak teratur, tingginya prevalensi resistensi obat pada komunitas serta riwayat kontak dengan pasien yang diketahui sebagai penderita resistensi obat anti tuberculosis. Pada pasien dengan riwayat pengobatan sebelumnya kemungkinan resistensi tuberkulosisi adalah 4-7 kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa riwayat pengobatan sebelumnya. Bagaimanapun, short course chemotherapy standar hanya menghasilkan resiko minimal untuk terjadinya MDR TB Faktor lain yang bisa meningkatkan kejadian resistensi terhadap obat anti tuberculosis adalah infeksi bersamaan dengan HIV, sosiso ekonomi sangat kekurangan/sangat miskin, penjara, pusat layanan kesehatan, penyalahgunaan obat secara intra vena dan keadaan immunocompromised lain seperti penerima transplantasi organ, terapi anti kanker dan pasien dengan diabetes mellitus. Secara radiology didapatkan far advanced pulmonary tuberculosis pada pasien dengan lesi kavitas empat kali lebih banyak seperti tempat berlabuhnya yang resisten terhadap obat.

2. Sumber dan Penyebab
Sumber terjadinya sangat banyak dan penyebabnya bisa terdiri dari banyak faktor. Pihak yang dapat saja bersalah diantaranya pemerintah, industri farmasi, dokter, pasien dan keluarganya, setiap mereka memberikan kontribusi dalam masalah. Pemerintah memainkan peranan tersebut dengan membangun infrastruktur yang tidak layak dalam program pengontrolan TB nasional, urusan administrasi yang tidak perlu dalam pengadaan dan pendistribusian obat serta tidak adanya mekanisme kontrol dan bioavailabilitas tes. Industri farmasi berperan dalam pembuatan obat yang tidak jelas bioavailabilitasnya dalam fixed dose atau kombinasi obat yang tidak sesuai, kondisi penyimpanan obat yang tidak layak, dan substitusi dengan kualitas yang rendah oleh farmasi.

Dokter dengan kurangnya pengetahuan dalam pemberian dosis, lama pengobatan, efek samping dan regimen standar, pemakaian merek obat yang berganti dan kurangnya memberikan motivasi kepada pasien menambah besar masalah resistensi ini. Dalam sebuah dari studi-studi di mana resep obat dari 449 dokter dianalisa, 75% dari para dokter ditemukan untuk memiliki dibuat beberapa kesalahan resep obat Tambahan lagi adalah kurangnya penyuluhan dan fasilitas training bagi mereka. Kurangnya partisipasi pasien karena kurangnya informasi, kurangnya keuangan pasien, efek samping obat, mitos sosial tentang obat sering menyebabkan pengobatan tidak adekuat. Pasien yang menderita penyakit komorbid seperti diabetes, infeksi HIV, kondisi psikiatrik, kebiasaan merokok dan minum alcohol membuat pasien lebih rentan.

Masalah TB yang utama meliputi kegagalan memberikan obat dengan baik, penemuan kasus yang lemah, vaksin yang tidak adekuat, meningkatnya resistensi terhadap obat, kegagalan pemberian terapi profilaksis dan migrasi penduduk, epidemi HIV serta infeksi nosokomial. Dalam hal perkembangan diagnosis di masa datang, diperlukan sarana yang mampu mendeteksi infeksi laten, meningkatkan kemampuan pemeriksaan sediaan langsung, memperbaiki diagnosis pasien dengan BTA (-) dan mendapatkan cara sederhana untuk uji kepekaan. Beberapa tehnik diagnosis baru meliputi nucleic acid probes, amplification tests, high performances liquid chromatography (HPLC), gas / liquid chromatography (GLC), dan automated system for radiometric and non radiometric detection dan penggunaan molecular fingerprinting.

Di pihak lain, obat baru juga amat diperlukan untuk memperpendek lama pengobatan, mampu mengobati resistensi ganda (MDR) serta dapat mengobati infeksi laten. Beberapa obat / bahan yang diharapkan punya efek anti mikobakterial yang baik antara lain adalah fluorokuinolon, oksazolidinon, nitroimidazol, tiolaktomisin, nitroimidazopiran dan isositrate liase inhibitor. Riset untuk menemukan obat baru memang terbentur pada aspek finansial dan perhitungan kemungkinan keuntungan yang tidak terlalu menjanjikan. Untuk menjamin proses penemuan penderita dan pengobatannya maka harus dilangsungkan program penanggulangan TB secara nasional dengan baik, dan juga di tingkat global

Sebagai ringkasan, resistensi tuberkulosis terhadap obat biasanya berasal dari tidak adekuatnya obat untuk terapi pada kasus tuberculosis yang melibatkan multibasil. Penambahan obat yang salah, kesukaran memperoleh obat karena kurangnya finansial atau asuransi sosial yang dimiliki pasien, Singkatnya pengguan second-line karena manajemen yang lemah atau financial yang kurang. Penggunaan obat ataupun kombinasi obat (FDC) dengan bioavailabilitas yang tidak sesuai, kurangnya motivasi pada saat mulai pengobatan serta tidak adekuatnya administrasi diri dalam penggunaan obat tanpa observasi langsung pada fase intensif terapi. 



Sumber : http://kuliahitukeren.blogspot.com


Nekatoriasis dan Ankilostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)

1. Definisi

Ancylostoma Duodenale, Penyebab Infeksi Cacing Tambang

Infeksi Cacing Tambang adalah infeksi disebabkan oleh cacing gelang usus, baik Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus.

Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang.Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika.

2. Penyebab
Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
Telur cacing ditemukan pada tinja dan akan menetas menjadi larva rabditiform dalam 1-2 hari atau setelah 3 minggu. Larva rabditiform kemudian berubah menjadi larva filariform yang dapat menembus kulit manusia, lalu memasuki kapiler darah menuju jantung kanan kemudian ke paru lalu ke bronkus masuk ke trakea, laring, dan usus halus.

3. Patofisiologi
Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah. Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit. Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan.

Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap darah.

Siklus Hidup Cacing Tambang

4. Manifestasi Klinis
- Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
- Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru.
- Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas.
- Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.
Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.

5. Diagnosis
- Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan telur cacing tambang.
- Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan menetaskan larva.

6. Pengobatan
Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi. Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.

Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang. Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.



Sumber : http://cariobat.blogspot.com



Nekatoriasis dan Ankilostomiasis (Infeksi Cacing Tambang)

1. Definisi

Ancylostoma Duodenale, Penyebab Infeksi Cacing Tambang

Infeksi Cacing Tambang adalah infeksi disebabkan oleh cacing gelang usus, baik Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus.

Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang.Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika.

2. Penyebab
Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
Telur cacing ditemukan pada tinja dan akan menetas menjadi larva rabditiform dalam 1-2 hari atau setelah 3 minggu. Larva rabditiform kemudian berubah menjadi larva filariform yang dapat menembus kulit manusia, lalu memasuki kapiler darah menuju jantung kanan kemudian ke paru lalu ke bronkus masuk ke trakea, laring, dan usus halus.

3. Patofisiologi
Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah. Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit. Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan.

Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap darah.

Siklus Hidup Cacing Tambang

4. Manifestasi Klinis
- Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
- Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru.
- Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas.
- Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.
Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.

5. Diagnosis
- Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan telur cacing tambang.
- Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan menetaskan larva.

6. Pengobatan
Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi. Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.

Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang. Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.



Sumber : http://cariobat.blogspot.com



Obat Baru Atasi Alzheimer, Sel Punca dari Embrio Manusia

Alzheimer adalah jenis sindrom demensia yang bisa menyerang otak, yang bisa merusak ingatan, pikiran dan prilaku manusia.

Anda atau saudara-saudara terkasih Anda mengidap Alzheimer dan khawatir tidak dapat mengatasinya?
Jangan takut, karena para peneliti AS baru-baru ini berhasil mengubah sel-sel punca menjadi sejenis sel otak bermasalah yang menjadi penyebab penyakit Alzheimer.Itu mungkin jalan bagi penyembuhan dan obat untuk penyakit itu.

Teknologi baru itu bisa menyediakan pasokan sel yang akan digunakan untuk menguji obat baru atau bahkan transplantasi guna membantu mengembalikan ingatan yang hilang pada penderita Alzheimer.
Temuan baru ini dilaporkan Jumat ini dalam jurnal 'Stem Cell' seperti diberitakan Reuters.
Kebanyakan penelitian tentang Alzheimer sebelumnya dilakukan menggunakan tikus yang telah mengalami rekayasa genetik, tetapi dengan teknik baru ini para peneliti bisa mempelajari aspek kunci dari penyakit itu dalam sel manusia.

"Sel-sel ini sangat penting bagi fungsi memori," kata Doktert Jack Kessler dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat, yang melakukan penelitian itu.

Menurut Kessler, timnya akan menggunakan sel punca embrionik itu guna menciptakan neuron-neuron yang diperkirakan ada di antara sel-sel otak pertama yang hilang dalam penyakit Alzheimer.

Sel punca adalah sel utama manusia, sumber dari semua sel. Sel punca embrionik diambil dari embrio manusia dan sifatnya sangat lembut.

Metode untuk mengubah sel punca menjadi sel neuron dikembangkan oleh Christopher Bissonnette, seorang mantan mahasiswa program doktoral di laboratorium Kessler yang terinspirasi dari kakeknya yang meninggal akibat Alzheimer.

Ketika Kessler dan Bissonnette mengimplan sel saraf yang baru berkembang itu ke otak tikus. Otak tikus itu berangsur- normal, lalu menghasilkan serat-serat saraf baru bernama 'axons' dan membentuk zat kimia otak yang disebut 'acetycholine' yang bisa mengembalikan memori dari bagian lain otak.

Para peneliti itu mengatakan teknik itu bisa memproduksi sel dalam jumlah yang tak terbatas.

Kessler mengatakan teknologi ini masih jauh dari sempurna tetapi sudah bisa digunakan untuk mengganti sel memori yang bisa ditranspalasikan kepada penderita Alzheimer.

"Mengetahui lebih jauh tentang apa yang menyebabkan dan yang bisa mencegah kematian sel otak pada penderita Alzheimer tidak disangkal lagi sangat penting untuk masa depan penanganan penderita Alzheimer," kata William Thies, pejabat medis dan ilmuwan pada Asosiasi Alzheimer, satu lembaga yang peduli pada penyakit itu.

Sel punca (Stem cell) adalah sel yang tidak khusus yang berasal dari semua sel yang dikhususkan yang diperoleh. Orang dewasa, sama seperti embrio, memiliki sel punca. Sel punca untuk jenis sel darah berbeda bisa diperoleh dari sumsum tulang atau, dalam jumlah kecil, berasal dari darah. sel punca diperoleh dari janin yang dianggap terbaik karena mereka lebih mungkin untuk bertahan dalam pencangkokan dibading mereka yang diperoleh dari anak-anak atau orang dewasa. Pencangkokkan sumsum tulang adalah salah satu jenis pencangkokkan sel punca, karena sumsum tulang mengandung sel punca yang menghasilkan lebih banyak sel darah.

Pencangkokan sel punca bisa digunakan sebagai bagian pada pengobatan leukemia, jenis lymphoma tertentu (termasuk penyakit Hodgkin), dan anemia aplastic. Yang bisa juga digunakan untuk mengobati anak dengan gangguan genetika tertentu, termasuk thalassemia, anemia sel sickle, dan beberapa metabolisme bawaan atau gangguan immunodeficiency (seperti penyakit granulomatous kronis). Jenis sel punca tertentu bisa juga digunakan sebagai cangkok untuk orang yang sumsum tulangnya dihancurkan dengan kemoterapi atau terapi radiasi dosis tinggi digunakan untuk mengobati kanker seperti kanker payudara. Pencangkokkan sel punca bisa jadi sangat berguna untuk mengobati gangguan lainnya, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer, dimana sel punca yang dicangkokkan bisa jadi sel otak seperti yang telah dijabarkan sebelumnya.

Sel punca kemungkinan sel orang itu sendiri (sebuah prosedur yang disebut pencangkokan autologous) atau mereka yang adalah donor (sebuah prosedur yang disebut pencangkokan allogeneic). Ketika sel punca orang itu sendiri digunakan, mereka dikumpulkan sebelum kemoterapi atau terapi radiasi karena pengobatan ini bisa merusak sel punca. Mereka disuntikkan kembali ke dalam tubuh setelah pengobatan tersebut.

Untuk pencangkokan sumsum tulang, donor biasanya diberikan bius umum. Kemudian seorang dokter memindahkan sumsum dari tulang pinggul donor dengan sebuah syringe. Pemindahan sumsum tulang memerlukan waktu 1 jam.

Kadangkala sel punca dari orang dewasa diperoleh dari darah pada prosedur pasien rawat jalan. Mula-mula, donor tersebut diberikan obat yang menyebabkan sumsum tulang melepaskan lebih banyak sel punca ke dalam aliran darah. kemudian darah tersebut diambil melalui sebuah kateter dimasukkan ke salah satu lengan dan dialirkan melalui sebuah mesin yang memindahkan sel punca. Seluruh darah tersebut kembali ke orang tersebut melalui sebuah kateter yang dimasukkan ke dalam lengan lainnya. Biasanya, sekitar 2 sampai 4 jam sesi selama periode 1 sampai 2 minggu diperlukan untuk memperolah sel batang yang cukup. Sel punca bisa diawetkan untuk digunakan kemudian dengan membekukan mereka.

Dokter menyuntik sel punca ke dalam pembuluh si penerima. Sel punca yang disuntikkan berpindah tempat dan berkembang di dalam tulang si penerima dan menghasilkan sel darah.

Pencangkokan sel punca beresiko karena sel darah putih si penerima telah dihancurkan atau berkurang jumlahnya oleh kemoterapi atau radiasi terapi. Akibatnya, resiko infeksi sangat tinggi untuk sekitar 2 sampai 3 minggu sampai sel punca yang didonasikan bisa menghasilkan sel darah putih yang cukup untuk melindungi dari infeksi.

Masalah lain adalah bahwa sumsum tulang yang baru diperoleh dari orang lain bisa menghasilkan sel yang menyerang sel si penerima, menyebabkan penyakit graft-versus-host. Selanjutnya, gangguan semula bisa terulang.

Resiko infeksi bisa dikurangi dengan menjaga penerima donor di ruang isolasi untuk jangka waktu tertentu (sampai sel yang dicangkokkan mulai menghasilkan sel darah). selama waktu ini, anggota staff dan pengunjung harus menggunakan penutup muka dan baju panjang dan mencuci tangan mereka secara menyeluruh sebelum memasuki ruang tersebut. antibody yang diisolasi dari danar pendonor kemungkinan diberikan secara infus kepada penerima untuk membantu melindungi dari infeksi. Faktor pertumbuhan, yang merangsang produksi sel darag, bisa membantu mengurangi resiko infeksi dan penyakit graft-versus-host.

Penerima cangkok punca sel biasanya tetap tinggal di rumah sakit untuk 1 sampai 2 bulan. Setelah keluar dari rumah sakit, kujungan lanjutan diperlukan pada jarak yang teratur. Kebanyakan orang memerlukan setidaknya 1 tahun untuk sembuh.

Apakah Sel Punca (Stem Cell)?
Sel punca adalah sel yang tidak dapat dibedakan. Yang artinya bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi salah satu dari berbagai jenis sel berbeda yang dikhususkan. Beberapa sel punca bisa dipicu untuk menjadi sel jenis apa saja didalam tubuh. yang lainnya siap membedakan sebagian; sel punca ini bisa menjadi, misal, jenis syaraf apapun atau sel glandular. Sel punca membelah, menghasilkan lebih banyak sel punca, sampai mereka dipicu untuk berspesialisasi. Kemudian sebagimana mereka terus membelah, mereka menjadi lebih dan lebih khusus sampai mereka kehilangan kemampuan untuk menjadi apapun tetapi salah satu jenis sel. Sel punca menghasilkan seluruh sel di dalam tubuh-lebih dari 200 jenis sel, termasuk darah, sayaraf, otot, jantung, glandular, sel kulit.

Para peneliti berpikir bahwa sel punca bisa langsung diperbaiki atau sel digantikan atau jaringan rusak atau dihancurkan oleh beberapa gangguan seperti penyekit Alzheimer, penyakit Parkinson, diabetes dan luka punggung. Sel punca bisa diarahkan untuk merangsang kode genetic yang menyebabkan mereka menjadi khusus. Sel punca bisa diperoleh dari 4 symber (tetapi sumber-sumber lainnya bisa cepat ditemukan) :

Embrio : sel punca diambil dari embrio dihasilkan di klinik kesuburan dengan pipa tes kesuburan (in Vitro). Sperma dari pria dan beberapa sel telur dari wanita ditempatkan di piring kultur. Sperma membuahi sel telur dan menghasilkan sel yang membelah, membentuk embrio. Beberapa embrio yang terlihat sangat sehat ditempatkan di rahim wanita. Sisanya dibuang atau dibekukan untuk digunakan kemudian jika diperlukan. Sel punca bisa diperoleh dari embrio yang tidak digunakan. Pada proses tersebut, penggunaan sel punca dari embrio adalah controversial. Para peneliti berpikir bahwa sel punca ini sangat berpotensi untuk menghasilkan jenis sel yang berbeda dan untuk bertahan hidup setelah dicangkokkan.

Janin: setelah 8 minggu pembentukan, embrio disebut sebuah janin. Sel punca bisa diperoleh dari janin yang telah gugur atau diaborsi.

Tali pusat: sel punca bisa diperoleh dari darah pada tali pusat atau plasenta setelah seorang bayi dilahirkan. Sel punca ini bisa menghasilkan hanya sel darah.

Anak dan dewasa: sumsum tulang dan darah pada anak dan orang dewasa mengandung sel punca. Sel punca ini bisa menghasilkan hanya sel darah. Sekarang ini, sel punca hanya digunakan untuk pencangkokkan sel-sel ini. 




Obat Baru Atasi Alzheimer, Sel Punca dari Embrio Manusia

Alzheimer adalah jenis sindrom demensia yang bisa menyerang otak, yang bisa merusak ingatan, pikiran dan prilaku manusia.

Anda atau saudara-saudara terkasih Anda mengidap Alzheimer dan khawatir tidak dapat mengatasinya?
Jangan takut, karena para peneliti AS baru-baru ini berhasil mengubah sel-sel punca menjadi sejenis sel otak bermasalah yang menjadi penyebab penyakit Alzheimer.Itu mungkin jalan bagi penyembuhan dan obat untuk penyakit itu.

Teknologi baru itu bisa menyediakan pasokan sel yang akan digunakan untuk menguji obat baru atau bahkan transplantasi guna membantu mengembalikan ingatan yang hilang pada penderita Alzheimer.
Temuan baru ini dilaporkan Jumat ini dalam jurnal 'Stem Cell' seperti diberitakan Reuters.
Kebanyakan penelitian tentang Alzheimer sebelumnya dilakukan menggunakan tikus yang telah mengalami rekayasa genetik, tetapi dengan teknik baru ini para peneliti bisa mempelajari aspek kunci dari penyakit itu dalam sel manusia.

"Sel-sel ini sangat penting bagi fungsi memori," kata Doktert Jack Kessler dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago, Amerika Serikat, yang melakukan penelitian itu.

Menurut Kessler, timnya akan menggunakan sel punca embrionik itu guna menciptakan neuron-neuron yang diperkirakan ada di antara sel-sel otak pertama yang hilang dalam penyakit Alzheimer.

Sel punca adalah sel utama manusia, sumber dari semua sel. Sel punca embrionik diambil dari embrio manusia dan sifatnya sangat lembut.

Metode untuk mengubah sel punca menjadi sel neuron dikembangkan oleh Christopher Bissonnette, seorang mantan mahasiswa program doktoral di laboratorium Kessler yang terinspirasi dari kakeknya yang meninggal akibat Alzheimer.

Ketika Kessler dan Bissonnette mengimplan sel saraf yang baru berkembang itu ke otak tikus. Otak tikus itu berangsur- normal, lalu menghasilkan serat-serat saraf baru bernama 'axons' dan membentuk zat kimia otak yang disebut 'acetycholine' yang bisa mengembalikan memori dari bagian lain otak.

Para peneliti itu mengatakan teknik itu bisa memproduksi sel dalam jumlah yang tak terbatas.

Kessler mengatakan teknologi ini masih jauh dari sempurna tetapi sudah bisa digunakan untuk mengganti sel memori yang bisa ditranspalasikan kepada penderita Alzheimer.

"Mengetahui lebih jauh tentang apa yang menyebabkan dan yang bisa mencegah kematian sel otak pada penderita Alzheimer tidak disangkal lagi sangat penting untuk masa depan penanganan penderita Alzheimer," kata William Thies, pejabat medis dan ilmuwan pada Asosiasi Alzheimer, satu lembaga yang peduli pada penyakit itu.

Sel punca (Stem cell) adalah sel yang tidak khusus yang berasal dari semua sel yang dikhususkan yang diperoleh. Orang dewasa, sama seperti embrio, memiliki sel punca. Sel punca untuk jenis sel darah berbeda bisa diperoleh dari sumsum tulang atau, dalam jumlah kecil, berasal dari darah. sel punca diperoleh dari janin yang dianggap terbaik karena mereka lebih mungkin untuk bertahan dalam pencangkokan dibading mereka yang diperoleh dari anak-anak atau orang dewasa. Pencangkokkan sumsum tulang adalah salah satu jenis pencangkokkan sel punca, karena sumsum tulang mengandung sel punca yang menghasilkan lebih banyak sel darah.

Pencangkokan sel punca bisa digunakan sebagai bagian pada pengobatan leukemia, jenis lymphoma tertentu (termasuk penyakit Hodgkin), dan anemia aplastic. Yang bisa juga digunakan untuk mengobati anak dengan gangguan genetika tertentu, termasuk thalassemia, anemia sel sickle, dan beberapa metabolisme bawaan atau gangguan immunodeficiency (seperti penyakit granulomatous kronis). Jenis sel punca tertentu bisa juga digunakan sebagai cangkok untuk orang yang sumsum tulangnya dihancurkan dengan kemoterapi atau terapi radiasi dosis tinggi digunakan untuk mengobati kanker seperti kanker payudara. Pencangkokkan sel punca bisa jadi sangat berguna untuk mengobati gangguan lainnya, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer, dimana sel punca yang dicangkokkan bisa jadi sel otak seperti yang telah dijabarkan sebelumnya.

Sel punca kemungkinan sel orang itu sendiri (sebuah prosedur yang disebut pencangkokan autologous) atau mereka yang adalah donor (sebuah prosedur yang disebut pencangkokan allogeneic). Ketika sel punca orang itu sendiri digunakan, mereka dikumpulkan sebelum kemoterapi atau terapi radiasi karena pengobatan ini bisa merusak sel punca. Mereka disuntikkan kembali ke dalam tubuh setelah pengobatan tersebut.

Untuk pencangkokan sumsum tulang, donor biasanya diberikan bius umum. Kemudian seorang dokter memindahkan sumsum dari tulang pinggul donor dengan sebuah syringe. Pemindahan sumsum tulang memerlukan waktu 1 jam.

Kadangkala sel punca dari orang dewasa diperoleh dari darah pada prosedur pasien rawat jalan. Mula-mula, donor tersebut diberikan obat yang menyebabkan sumsum tulang melepaskan lebih banyak sel punca ke dalam aliran darah. kemudian darah tersebut diambil melalui sebuah kateter dimasukkan ke salah satu lengan dan dialirkan melalui sebuah mesin yang memindahkan sel punca. Seluruh darah tersebut kembali ke orang tersebut melalui sebuah kateter yang dimasukkan ke dalam lengan lainnya. Biasanya, sekitar 2 sampai 4 jam sesi selama periode 1 sampai 2 minggu diperlukan untuk memperolah sel batang yang cukup. Sel punca bisa diawetkan untuk digunakan kemudian dengan membekukan mereka.

Dokter menyuntik sel punca ke dalam pembuluh si penerima. Sel punca yang disuntikkan berpindah tempat dan berkembang di dalam tulang si penerima dan menghasilkan sel darah.

Pencangkokan sel punca beresiko karena sel darah putih si penerima telah dihancurkan atau berkurang jumlahnya oleh kemoterapi atau radiasi terapi. Akibatnya, resiko infeksi sangat tinggi untuk sekitar 2 sampai 3 minggu sampai sel punca yang didonasikan bisa menghasilkan sel darah putih yang cukup untuk melindungi dari infeksi.

Masalah lain adalah bahwa sumsum tulang yang baru diperoleh dari orang lain bisa menghasilkan sel yang menyerang sel si penerima, menyebabkan penyakit graft-versus-host. Selanjutnya, gangguan semula bisa terulang.

Resiko infeksi bisa dikurangi dengan menjaga penerima donor di ruang isolasi untuk jangka waktu tertentu (sampai sel yang dicangkokkan mulai menghasilkan sel darah). selama waktu ini, anggota staff dan pengunjung harus menggunakan penutup muka dan baju panjang dan mencuci tangan mereka secara menyeluruh sebelum memasuki ruang tersebut. antibody yang diisolasi dari danar pendonor kemungkinan diberikan secara infus kepada penerima untuk membantu melindungi dari infeksi. Faktor pertumbuhan, yang merangsang produksi sel darag, bisa membantu mengurangi resiko infeksi dan penyakit graft-versus-host.

Penerima cangkok punca sel biasanya tetap tinggal di rumah sakit untuk 1 sampai 2 bulan. Setelah keluar dari rumah sakit, kujungan lanjutan diperlukan pada jarak yang teratur. Kebanyakan orang memerlukan setidaknya 1 tahun untuk sembuh.

Apakah Sel Punca (Stem Cell)?
Sel punca adalah sel yang tidak dapat dibedakan. Yang artinya bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi salah satu dari berbagai jenis sel berbeda yang dikhususkan. Beberapa sel punca bisa dipicu untuk menjadi sel jenis apa saja didalam tubuh. yang lainnya siap membedakan sebagian; sel punca ini bisa menjadi, misal, jenis syaraf apapun atau sel glandular. Sel punca membelah, menghasilkan lebih banyak sel punca, sampai mereka dipicu untuk berspesialisasi. Kemudian sebagimana mereka terus membelah, mereka menjadi lebih dan lebih khusus sampai mereka kehilangan kemampuan untuk menjadi apapun tetapi salah satu jenis sel. Sel punca menghasilkan seluruh sel di dalam tubuh-lebih dari 200 jenis sel, termasuk darah, sayaraf, otot, jantung, glandular, sel kulit.

Para peneliti berpikir bahwa sel punca bisa langsung diperbaiki atau sel digantikan atau jaringan rusak atau dihancurkan oleh beberapa gangguan seperti penyekit Alzheimer, penyakit Parkinson, diabetes dan luka punggung. Sel punca bisa diarahkan untuk merangsang kode genetic yang menyebabkan mereka menjadi khusus. Sel punca bisa diperoleh dari 4 symber (tetapi sumber-sumber lainnya bisa cepat ditemukan) :

Embrio : sel punca diambil dari embrio dihasilkan di klinik kesuburan dengan pipa tes kesuburan (in Vitro). Sperma dari pria dan beberapa sel telur dari wanita ditempatkan di piring kultur. Sperma membuahi sel telur dan menghasilkan sel yang membelah, membentuk embrio. Beberapa embrio yang terlihat sangat sehat ditempatkan di rahim wanita. Sisanya dibuang atau dibekukan untuk digunakan kemudian jika diperlukan. Sel punca bisa diperoleh dari embrio yang tidak digunakan. Pada proses tersebut, penggunaan sel punca dari embrio adalah controversial. Para peneliti berpikir bahwa sel punca ini sangat berpotensi untuk menghasilkan jenis sel yang berbeda dan untuk bertahan hidup setelah dicangkokkan.

Janin: setelah 8 minggu pembentukan, embrio disebut sebuah janin. Sel punca bisa diperoleh dari janin yang telah gugur atau diaborsi.

Tali pusat: sel punca bisa diperoleh dari darah pada tali pusat atau plasenta setelah seorang bayi dilahirkan. Sel punca ini bisa menghasilkan hanya sel darah.

Anak dan dewasa: sumsum tulang dan darah pada anak dan orang dewasa mengandung sel punca. Sel punca ini bisa menghasilkan hanya sel darah. Sekarang ini, sel punca hanya digunakan untuk pencangkokkan sel-sel ini. 




Akibat Jika Suhu Tubuh Terlalu Panas (Hipertermi)


img
Suhu normal tubuh manusia berkisar 36,5 sampai 37 derajat celcius.  Namun dalam kondisi tertentu suhu tubuh manusia bisa meningkat yang tidak seperti biasanya. Apa yang terjadi bila suhu tubuh terlalu tinggi?

Namun tubuh bisa mengalami heat exhaustion yang mana suhu tubuh bisa meningkat mencapai 40 derajat celsius (104 derajat fahrenheit).

Saat berolahraga di luar ruangan yang panas, suhu tubuh dapat meningkat. Bila tidak ditunjang dengan cukup minum dan istirahat maka tubuh bisa mengalami overheating atau heat exhaustion yang bisa berakibat fatal.

Tubuh biasanya bisa secara efisien menurunkan suhu dirinya sendiri dengan cara mengeluarkan keringat. Namun ketika Anda kepanasan dan tidak segera menggantikan cairan yang hilang melalui keringat, maka sistem pendingin tubuh menjadi kewalahan dan suhu tubuh dapat naik melebihi tingkat aman, menurut University of Maryland Medical Center.

Tubuh yang terlalu panas akan mengalami gejala yakni :
  1. Berkeringat berat
  2. Kram otot
  3. Sakit kepala
  4. Detak jantung cepat
  5. Pingsan
  6. Kram perut.

American Academy of Orthopaedic Surgeons menjelaskan tubuh yang terlalu panas biasanya disebabkan oleh kegiatan atau situasi pelepasan panas dan keringat.

Kelembaban lebih dari 60 persen membuat sulit bagi keringat untuk menguap dan mendinginkan tubuh. Helm dan peralatan olahraga lainnya dapat menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk mendinginkan.

Anak juga lebih rentan mengalami heat exhaustion ketimbang orang dewsa karena mekanisme pendinginan yang belum bekerja secara sempurna.

Selain itu, dehidrasi, alkohol, penyakit atau penurunan berat badan yang cepat juga dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi terlalu panas.

Untuk mencegah terjadinya peningkatan suhu tubuh yang terlalu ekstrem saat berolahraga, lakukan olahraga secara rutin dan tidak berlebihan, cukup terhidrasi dengan minum 1 gelas setiap 20 menit, serta hindari alkohol dan minuman berenergi saat berolahraga.
Sumber : Detikhealth.com


Akibat Jika Suhu Tubuh Terlalu Panas (Hipertermi)


img
Suhu normal tubuh manusia berkisar 36,5 sampai 37 derajat celcius.  Namun dalam kondisi tertentu suhu tubuh manusia bisa meningkat yang tidak seperti biasanya. Apa yang terjadi bila suhu tubuh terlalu tinggi?

Namun tubuh bisa mengalami heat exhaustion yang mana suhu tubuh bisa meningkat mencapai 40 derajat celsius (104 derajat fahrenheit).

Saat berolahraga di luar ruangan yang panas, suhu tubuh dapat meningkat. Bila tidak ditunjang dengan cukup minum dan istirahat maka tubuh bisa mengalami overheating atau heat exhaustion yang bisa berakibat fatal.

Tubuh biasanya bisa secara efisien menurunkan suhu dirinya sendiri dengan cara mengeluarkan keringat. Namun ketika Anda kepanasan dan tidak segera menggantikan cairan yang hilang melalui keringat, maka sistem pendingin tubuh menjadi kewalahan dan suhu tubuh dapat naik melebihi tingkat aman, menurut University of Maryland Medical Center.

Tubuh yang terlalu panas akan mengalami gejala yakni :
  1. Berkeringat berat
  2. Kram otot
  3. Sakit kepala
  4. Detak jantung cepat
  5. Pingsan
  6. Kram perut.

American Academy of Orthopaedic Surgeons menjelaskan tubuh yang terlalu panas biasanya disebabkan oleh kegiatan atau situasi pelepasan panas dan keringat.

Kelembaban lebih dari 60 persen membuat sulit bagi keringat untuk menguap dan mendinginkan tubuh. Helm dan peralatan olahraga lainnya dapat menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk mendinginkan.

Anak juga lebih rentan mengalami heat exhaustion ketimbang orang dewsa karena mekanisme pendinginan yang belum bekerja secara sempurna.

Selain itu, dehidrasi, alkohol, penyakit atau penurunan berat badan yang cepat juga dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi terlalu panas.

Untuk mencegah terjadinya peningkatan suhu tubuh yang terlalu ekstrem saat berolahraga, lakukan olahraga secara rutin dan tidak berlebihan, cukup terhidrasi dengan minum 1 gelas setiap 20 menit, serta hindari alkohol dan minuman berenergi saat berolahraga.
Sumber : Detikhealth.com


Onchocerciasis (Infeksi Cacing Penyebab Kebutaan)


1. Pengertian
Onchocerciasis (river blindness) adalah infeksi oleh cacing gelang Onchocerca volvulus. Hal ini menyebabkan rasa gatal, ruam, kadangkala disertai luka gores, sama seperti gejala-gejala mata yang membuat kebutaan.

Di seluruh dunia, sekitar 18 juta orang memiliki Onchocerciasis. Sekitar 270.000 nya menjadi buta, dan 500.000 mengalami gangguan penglihatan. Onchocerciasis adalah penyebab nomor dua pada kebutaan. Onchocerciasis paling umum di daerah tropis dan daerah selatan Afrika (sub-sahara). Kadangkala terjadi di Yaman, Meksiko Selatan, Guatemala, Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Brazil (sepanjang Amazon).

3. Penyebab
Onchocerciasis menyebar melalui gigitan lalat hitam betina yang berkembang biak di sungai yang beraliran cepat (oleh sebab itu, disebut kebutaan sungai). 
 
4. Patofisiologi
Siklus infeksi dimulai ketika lalat hitam menggigit orang yang terinfeksi dan terinfeksi dengan bentuk prelarva pada cacing yang disebut microfilarie. Mereka berkembang ke menjadi larva pada lalat. Ketika lalat menggigit orang lain, larva masuk ke dalam kulit orang tersebut. larva tersebut bergerak di bawah kulit dan membentuk gumpalan (bongkol kecil-kecil), ketika mereka terbentuk di dalam cacing dewasa dalam 12 sampai 18 bulan. Cacing betina dewasa bisa hidup sampai 15 tahun di dalam nodules ini. Setelah kawin, cacing betina dewasa menghasilkan 1.000 microfilariae setiap hari. Ribuan microfilariae bergerak melalui jaringan pada kulit dan mata dan bertanggungjawab atas penyakit tersebut.

Biasanya, beberapa gigitan diperlukan sebelum infeksi menyebabkan gejala-gejala. Dengan begitu, infeksi tersebut sangat mungkin terjadi pada pengunjung pada daerah yang terinfeksi.

Karena infeksi ditularkan di dekat sungai, kebanyakan orang menghindari daerah tersebut. Tidak dapat hidup atau bekerja di sekitar sungai yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menaikkan hasil nafkah. Oleh karena itu, onchocerciasis bisa mengakibatkan kekurangan makanan di beberapa daerah.

5. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala terjadi ketika microfilariae mati. Kematian mereka bisa menyebabkan rasa gatal sekali, yang kemungkinan satu-satunya gejala. Ruam dengan kemerahan bisa terjadi. Dengan berjalannya waktu, kulit bisa menebal, kasar dan berkerut. Hal ini bisa menghilangkan pigmen pada daerah bintik mata. Kelenjar getah bening, termasuk daerah kelamin, bisa menjadi meradang dan bengkak. Nodules mengandung cacing dewasa kemungkinan bisa dilihat atau diraba di bawah kulit.

Mempengaruhi jarak penglihatan dari sedikit lemah (buram) sampai kebutaan total. Mata bisa menjadi meradang dan terlihat merah. Terkena sinar matahari yang terang bisa menyebabkan rasa sakit. Tanpa pengobatan, kornea bisa menjadi buram secara total dan bisa tergores-penyebab kebutaan. Struktur lain pada mata, termasuk iris, pupil, dan retina, kemungkinan terkena. Syaraf optik bisa menjadi meradang dan mati. Kebutaan dapat mengakibatkan penurunan rentang hidup.

6. Diagnosis
Biasanya, contoh kulit dipotong dan diteliti untuk microfilariae. Cara ini terasa sakit sekali. Pilihan lain adalah tes darah, tetapi tes ini tidak selalu dapat diandalkan atau tersedia. Microfilariae bisa juga terlihat pada mata dengan menggunakan lampu celah. Nodules bisa diangkat dan diperiksa untuk cacing dewasa, tetapi proses ini jarang diperlukan.

7. Pengobatan

Untuk pengobatan, ivermectin diberikan sebagai dosis tunggal melalui mulut dan diulang setiap 6 sampai 12 bulan sampai gejala-gejalanya hilang. Ivermectin membunuh microfilariae, mengurangi jumlah microfilariae pada kulit dan mata, dan mengurangi produksi microfilariae untuk beberapa bulan. Hal itu sepertinya tidak membunuh cacing dewasa. Efek samping biasanya ringan. Dahulu, nodules diangkat dengan cara operasi, tetapi pengobatan ini telah digantikan dengan ivermectin.

8. Pencegahan
Secara teori, menghindari daerah yang terinfeksi lalat, menggunakan baju pelindung, dan secara bebas menggunakan penolak serangga bisa membantu mengurangi resiko infeksi. Ivermectin diberikan sekali atau dua kali setahun secara dramatis mengurangi jumlah microfilariae, mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut, dan membantu mengendalikan infeksi pada orang yang seringkali terkena. 
 

Sumber  : http://cariobat.blogspot.com
 

Onchocerciasis (Infeksi Cacing Penyebab Kebutaan)


1. Pengertian
Onchocerciasis (river blindness) adalah infeksi oleh cacing gelang Onchocerca volvulus. Hal ini menyebabkan rasa gatal, ruam, kadangkala disertai luka gores, sama seperti gejala-gejala mata yang membuat kebutaan.

Di seluruh dunia, sekitar 18 juta orang memiliki Onchocerciasis. Sekitar 270.000 nya menjadi buta, dan 500.000 mengalami gangguan penglihatan. Onchocerciasis adalah penyebab nomor dua pada kebutaan. Onchocerciasis paling umum di daerah tropis dan daerah selatan Afrika (sub-sahara). Kadangkala terjadi di Yaman, Meksiko Selatan, Guatemala, Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Brazil (sepanjang Amazon).

3. Penyebab
Onchocerciasis menyebar melalui gigitan lalat hitam betina yang berkembang biak di sungai yang beraliran cepat (oleh sebab itu, disebut kebutaan sungai). 
 
4. Patofisiologi
Siklus infeksi dimulai ketika lalat hitam menggigit orang yang terinfeksi dan terinfeksi dengan bentuk prelarva pada cacing yang disebut microfilarie. Mereka berkembang ke menjadi larva pada lalat. Ketika lalat menggigit orang lain, larva masuk ke dalam kulit orang tersebut. larva tersebut bergerak di bawah kulit dan membentuk gumpalan (bongkol kecil-kecil), ketika mereka terbentuk di dalam cacing dewasa dalam 12 sampai 18 bulan. Cacing betina dewasa bisa hidup sampai 15 tahun di dalam nodules ini. Setelah kawin, cacing betina dewasa menghasilkan 1.000 microfilariae setiap hari. Ribuan microfilariae bergerak melalui jaringan pada kulit dan mata dan bertanggungjawab atas penyakit tersebut.

Biasanya, beberapa gigitan diperlukan sebelum infeksi menyebabkan gejala-gejala. Dengan begitu, infeksi tersebut sangat mungkin terjadi pada pengunjung pada daerah yang terinfeksi.

Karena infeksi ditularkan di dekat sungai, kebanyakan orang menghindari daerah tersebut. Tidak dapat hidup atau bekerja di sekitar sungai yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menaikkan hasil nafkah. Oleh karena itu, onchocerciasis bisa mengakibatkan kekurangan makanan di beberapa daerah.

5. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala terjadi ketika microfilariae mati. Kematian mereka bisa menyebabkan rasa gatal sekali, yang kemungkinan satu-satunya gejala. Ruam dengan kemerahan bisa terjadi. Dengan berjalannya waktu, kulit bisa menebal, kasar dan berkerut. Hal ini bisa menghilangkan pigmen pada daerah bintik mata. Kelenjar getah bening, termasuk daerah kelamin, bisa menjadi meradang dan bengkak. Nodules mengandung cacing dewasa kemungkinan bisa dilihat atau diraba di bawah kulit.

Mempengaruhi jarak penglihatan dari sedikit lemah (buram) sampai kebutaan total. Mata bisa menjadi meradang dan terlihat merah. Terkena sinar matahari yang terang bisa menyebabkan rasa sakit. Tanpa pengobatan, kornea bisa menjadi buram secara total dan bisa tergores-penyebab kebutaan. Struktur lain pada mata, termasuk iris, pupil, dan retina, kemungkinan terkena. Syaraf optik bisa menjadi meradang dan mati. Kebutaan dapat mengakibatkan penurunan rentang hidup.

6. Diagnosis
Biasanya, contoh kulit dipotong dan diteliti untuk microfilariae. Cara ini terasa sakit sekali. Pilihan lain adalah tes darah, tetapi tes ini tidak selalu dapat diandalkan atau tersedia. Microfilariae bisa juga terlihat pada mata dengan menggunakan lampu celah. Nodules bisa diangkat dan diperiksa untuk cacing dewasa, tetapi proses ini jarang diperlukan.

7. Pengobatan

Untuk pengobatan, ivermectin diberikan sebagai dosis tunggal melalui mulut dan diulang setiap 6 sampai 12 bulan sampai gejala-gejalanya hilang. Ivermectin membunuh microfilariae, mengurangi jumlah microfilariae pada kulit dan mata, dan mengurangi produksi microfilariae untuk beberapa bulan. Hal itu sepertinya tidak membunuh cacing dewasa. Efek samping biasanya ringan. Dahulu, nodules diangkat dengan cara operasi, tetapi pengobatan ini telah digantikan dengan ivermectin.

8. Pencegahan
Secara teori, menghindari daerah yang terinfeksi lalat, menggunakan baju pelindung, dan secara bebas menggunakan penolak serangga bisa membantu mengurangi resiko infeksi. Ivermectin diberikan sekali atau dua kali setahun secara dramatis mengurangi jumlah microfilariae, mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut, dan membantu mengendalikan infeksi pada orang yang seringkali terkena. 
 

Sumber  : http://cariobat.blogspot.com
 

Trikuriasis (Infeksi Cacing Cambuk Usus)

1. Definisi
Trikuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Trichuris trichiura.

Penyakit ini terutama terjadi di daerah subropis dan tropis, dimana kebersihan lingkungannya buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah.

2. Penyebab
Penyebabnya adalah Trichuris trichiura, suatu cacing cambuk usus.

Trichuris Trichiura, suatu cacing cambuk usus

3. Patofisiologi
- Infeksi terjadi jika manusia menelan makanan yang mengandung telur parasit yang telah mengeram di dalam tanah selama 2-3 minggu.
- Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus.
-Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.
Siklus Perjalanan Penyakit Trikuriasis


4. Manifestasi Klinis

Hanya infeksi yang berat yang menyebabkan gejala berupa nyeri perut dan diare.
Infeksi yang sangat berat menyebabkan perdarahan usus, anemia, penurunan berat badan dan peradangan usus buntu (apendisitis). Kadang rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum), terutama pada anak-anak atau wanita dalam masa persalinan.

5. Diagnosis
Pada pemeriksaan contoh tinja dengan mikroskop, akan ditemukan telur parasit yang bebentuk seperti tong.

6. Pengobatan
Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan khusus.

Jika diperlukan pengobatan, biasanya diberikan mebendazol. Mebendazol< tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

7. Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal berkut:
- Gunakan jamban yang bersih
- Tingkatkan kebersihan individu
- Hindari sayuran yang belum dicuci bersih.



Sumber  : http://cariobat.blogspot.com

Trikuriasis (Infeksi Cacing Cambuk Usus)

1. Definisi
Trikuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Trichuris trichiura.

Penyakit ini terutama terjadi di daerah subropis dan tropis, dimana kebersihan lingkungannya buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah.

2. Penyebab
Penyebabnya adalah Trichuris trichiura, suatu cacing cambuk usus.

Trichuris Trichiura, suatu cacing cambuk usus

3. Patofisiologi
- Infeksi terjadi jika manusia menelan makanan yang mengandung telur parasit yang telah mengeram di dalam tanah selama 2-3 minggu.
- Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus.
-Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.
Siklus Perjalanan Penyakit Trikuriasis


4. Manifestasi Klinis

Hanya infeksi yang berat yang menyebabkan gejala berupa nyeri perut dan diare.
Infeksi yang sangat berat menyebabkan perdarahan usus, anemia, penurunan berat badan dan peradangan usus buntu (apendisitis). Kadang rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum), terutama pada anak-anak atau wanita dalam masa persalinan.

5. Diagnosis
Pada pemeriksaan contoh tinja dengan mikroskop, akan ditemukan telur parasit yang bebentuk seperti tong.

6. Pengobatan
Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan khusus.

Jika diperlukan pengobatan, biasanya diberikan mebendazol. Mebendazol< tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

7. Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal berkut:
- Gunakan jamban yang bersih
- Tingkatkan kebersihan individu
- Hindari sayuran yang belum dicuci bersih.



Sumber  : http://cariobat.blogspot.com

Selasa, 29 Maret 2011

Askariasis (Infeksi Cacing Gelang Usus)

1. Definisi
Askariasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides.

Infeksi ini terjadi di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan di daerah beriklim hangat dengan tingkat kebersihan yang buruk.

2. Penyebab
Penyebabnya adalah Ascaris lumbricoisdes, suatu cacing gelang usus.

Cacing Dewasa

3. Patofisiologi
Siklus hidup parasit Ascaris menyerupai Trichuris trichiura, tetapi parasit Ascaris juga sampai ke paru-paru.
Setelah menetas, larva akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh pembuluh getah bening serta aliran darah ke paru-paru. Di dalam paru-paru, larva masuk ke dalam kantung udara (alveoli), naik ke saluran pernafasan dan akhirnya tertelan.

Larva mengalami pematangan di dalam usus halus dan disini menetap sebagai cacing dewasa. Cacing dewasa memiliki panjang 15-50 cm dengan diameter 0,25-0,5 cm.
Gejala bisa timbul sebagai akibat berpindahnya lara melalui paru-paru dan akibat adanya cacing dewasa di dalam usus.

Siklus Hidup Ascaris Lumbricoisdes

4. Manifestasi Klinis

- Perpindahan larva melalui paru-paru bisa menyebabkan demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek).
- Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut dan kadang penyumbatan usus.
- Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di dalam usus.
- Cacing dewasa kadang menyumbat usus buntu, saluran empedu atau saluran pankreas.

5. Diagnosis
- Infeksi oleh cacing dewasa biasanya didiagnosis berdasarkan adanya telur did alam contoh tinja.
- Kadang di dalam tinja atau muntahan penderita ditemukan cacing dewasa dan di dalam dahak ditemukan larva.
- Jumlah eosinofil di dalam darah bisa meningkat.
- Tanda-tanda adanya perpindahan parasit bisa terlihat pada foto rontgen dada.

6. Pengobatan
- Diberikan pirantel pamoat atau mebendazol.
- Mebendazol tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

7. Pencegahan
Pencegahan meliputi pemeliharaan kebersihan yang baik dan menghindari makan sayuran yang belum dicuci bersih.



Sumber  : http://cariobat.blogspot.com

Askariasis (Infeksi Cacing Gelang Usus)

1. Definisi
Askariasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides.

Infeksi ini terjadi di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan di daerah beriklim hangat dengan tingkat kebersihan yang buruk.

2. Penyebab
Penyebabnya adalah Ascaris lumbricoisdes, suatu cacing gelang usus.

Cacing Dewasa

3. Patofisiologi
Siklus hidup parasit Ascaris menyerupai Trichuris trichiura, tetapi parasit Ascaris juga sampai ke paru-paru.
Setelah menetas, larva akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh pembuluh getah bening serta aliran darah ke paru-paru. Di dalam paru-paru, larva masuk ke dalam kantung udara (alveoli), naik ke saluran pernafasan dan akhirnya tertelan.

Larva mengalami pematangan di dalam usus halus dan disini menetap sebagai cacing dewasa. Cacing dewasa memiliki panjang 15-50 cm dengan diameter 0,25-0,5 cm.
Gejala bisa timbul sebagai akibat berpindahnya lara melalui paru-paru dan akibat adanya cacing dewasa di dalam usus.

Siklus Hidup Ascaris Lumbricoisdes

4. Manifestasi Klinis

- Perpindahan larva melalui paru-paru bisa menyebabkan demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek).
- Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut dan kadang penyumbatan usus.
- Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di dalam usus.
- Cacing dewasa kadang menyumbat usus buntu, saluran empedu atau saluran pankreas.

5. Diagnosis
- Infeksi oleh cacing dewasa biasanya didiagnosis berdasarkan adanya telur did alam contoh tinja.
- Kadang di dalam tinja atau muntahan penderita ditemukan cacing dewasa dan di dalam dahak ditemukan larva.
- Jumlah eosinofil di dalam darah bisa meningkat.
- Tanda-tanda adanya perpindahan parasit bisa terlihat pada foto rontgen dada.

6. Pengobatan
- Diberikan pirantel pamoat atau mebendazol.
- Mebendazol tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

7. Pencegahan
Pencegahan meliputi pemeliharaan kebersihan yang baik dan menghindari makan sayuran yang belum dicuci bersih.



Sumber  : http://cariobat.blogspot.com

Dracunculiasis (Infeksi karena Cacing Gelang)

Cacing Gelang Dracunculus Medinensis
 
1. Definisi
Dracunculiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang Dracunculus medinensis. Yang menyebabkan rasa sakit, luka kulit meradang dan radang sendi yang melemahkan.

Infeksi tersebut terjadi sebagian besar pada jalur sempit melintasi beberapa negara di daerah Afrika Selatan dan di Yaman dan hanya berlangsung pada musim tertentu.

2. Penyebab
Orang menjadi terinfeksi dengan meminum air yang mengandung semacam binatang air yang terinfeksi berkulit keras yang kecil, yang selanjutnya menjadi hunian untuk cacing tersebut. setelah penyerapan, crustacean mati dan melepaskan larva, yang menembus dinding usus. Larva matang menjadi cacing dewasa sekitar 1 tahun. Setelah dewasa, cacing betina bergerak melalui jaringan di bawah kulit, biasanya menuju kaki. Di sana, mereka membuat bukaan pada kulit sehingga ketika mereka melepaskan larva, larva tersebut bisa meninggalkan tubuh, masuk ke air, dan menemukan hunian crustacean. Jika larva tidak mencapai kulit, mereka mati dan hancur atau mengeras (calcify) di bawah kulit.

3. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala diawali ketika cacing tersebut menembus kulit. Sebuah lepuhan terbentuk pada bukaan. Daerah di sekitar lepuhan gatal, terbakar, dan meradang-bengkak, merah, dan menyakitkan. Material yang dilepaskan cacing tersebut bisa menyebabkan reaksi alergi, yang bisa mengakibatkan kesulitan bernafas, muntah, dan ruam yang gatal. Gejala-gejala reda dan lepuhan tersebut sembuh setelah cacing dewasa meninggalkan tubuh. pada sekitar 50% orang, infeksi bakteri terjadi di sekitar bukaan karena cacing tersebut. Kadangkala persendian dan tendon di sekitar lepuhan rusak.



4. Diagnosis
Diagnosa adalah jelas ketika cacing dewasa tampak pada lepuhan. Sinar X kemungkinan dilakukan untuk menentukkan klasifikasi cacing.

5. Pengobatan
Biasanya, cacing dewasa pelan-pelan diangkat lebih dari sehari sampai seminggu dengan memutarnya pada sebuah batang. Cacing tersebut bisa diangkat dengan cara operasi setelah bius lokal digunakan, tetapi pada banyak daerah, metode ini tidak tersedia. Orang yang juga mengalami infeksi bakteri kadangkala diberikan metronidazole untuk mengurangi peradangan.

6. Pencegahan
Penyaringan air minum melalui kain katun tipis, merebus air, dan hanya meminum air berklorin membantu mencegah dracunculiasis.
 
 

Sumber  : http://cariobat.blogspot.com


Dracunculiasis (Infeksi karena Cacing Gelang)

Cacing Gelang Dracunculus Medinensis
 
1. Definisi
Dracunculiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang Dracunculus medinensis. Yang menyebabkan rasa sakit, luka kulit meradang dan radang sendi yang melemahkan.

Infeksi tersebut terjadi sebagian besar pada jalur sempit melintasi beberapa negara di daerah Afrika Selatan dan di Yaman dan hanya berlangsung pada musim tertentu.

2. Penyebab
Orang menjadi terinfeksi dengan meminum air yang mengandung semacam binatang air yang terinfeksi berkulit keras yang kecil, yang selanjutnya menjadi hunian untuk cacing tersebut. setelah penyerapan, crustacean mati dan melepaskan larva, yang menembus dinding usus. Larva matang menjadi cacing dewasa sekitar 1 tahun. Setelah dewasa, cacing betina bergerak melalui jaringan di bawah kulit, biasanya menuju kaki. Di sana, mereka membuat bukaan pada kulit sehingga ketika mereka melepaskan larva, larva tersebut bisa meninggalkan tubuh, masuk ke air, dan menemukan hunian crustacean. Jika larva tidak mencapai kulit, mereka mati dan hancur atau mengeras (calcify) di bawah kulit.

3. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala diawali ketika cacing tersebut menembus kulit. Sebuah lepuhan terbentuk pada bukaan. Daerah di sekitar lepuhan gatal, terbakar, dan meradang-bengkak, merah, dan menyakitkan. Material yang dilepaskan cacing tersebut bisa menyebabkan reaksi alergi, yang bisa mengakibatkan kesulitan bernafas, muntah, dan ruam yang gatal. Gejala-gejala reda dan lepuhan tersebut sembuh setelah cacing dewasa meninggalkan tubuh. pada sekitar 50% orang, infeksi bakteri terjadi di sekitar bukaan karena cacing tersebut. Kadangkala persendian dan tendon di sekitar lepuhan rusak.



4. Diagnosis
Diagnosa adalah jelas ketika cacing dewasa tampak pada lepuhan. Sinar X kemungkinan dilakukan untuk menentukkan klasifikasi cacing.

5. Pengobatan
Biasanya, cacing dewasa pelan-pelan diangkat lebih dari sehari sampai seminggu dengan memutarnya pada sebuah batang. Cacing tersebut bisa diangkat dengan cara operasi setelah bius lokal digunakan, tetapi pada banyak daerah, metode ini tidak tersedia. Orang yang juga mengalami infeksi bakteri kadangkala diberikan metronidazole untuk mengurangi peradangan.

6. Pencegahan
Penyaringan air minum melalui kain katun tipis, merebus air, dan hanya meminum air berklorin membantu mencegah dracunculiasis.
 
 

Sumber  : http://cariobat.blogspot.com


Mata Lelaki VS Mata Perempuan


Cowok dan cewek emang sama-sama tertarik pada hal-hal yang visual. Tapi, menurut buku Why Men Don't Listen and Women Cant Read Maps karangan Allan dan Barbara Pearce, ada beberapa perbedaan antara mata cewek dengan mata cowok. Ini berhubungan dengan biologi dan kebiasaan yang berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.


1. Pandangan cewek lebih melebar, pandangan cowok lebih tajam
Cowok sering banget kepergok lagi ngelirik cewek lain yang lewat di sebelahnya. Padahal, cewek juga sering kok mengagumi cowok ganteng yang kebetulan melintas. Bedanya
, cewek nggak perlu menoleh karena jangkauan pandangan cewek lebih dari 180 derajat. Ini karena mata cewek punya lebih banyak jenis kerucut dalam retinanya.

Mata cowok ukurannya lebih besar dari mata cewek, dan otak menyusunnya seperti sebuah terowongan. Artinya, cowok bisa ngeliat lebih jelas, lebih tepat, dan lebih jauh dibanding cewek. Mirip teropong deh.


2. Cowok lebih bisa melihat di dalam gelap

Kalo udah malem, lebih baik jangan serahkan tugas nyetir pada cewek. Soalnya, ternyata cowok emang lebih mahir ngeliat di dalam gelap dibanding cewek. Apalagi, cowok juga punya kemampuan spasial yang lebih baik di otak kanannya.


Sebaliknya, cewek biasanya kesulitan melihat jarak jauh di dalam kegelapan. Kemampuan ruang yang terbatas juga bikin sebagian besar cewek sulit menentukan arah laju kendaraan lain di malam hari.


3. Mata cewek bisa melihat lebih banyak

Sejak ribuan tahun yang lalu, otak cowok dipersiapkan untuk berburu. Kita harus bisa melihat banyak hal dalam area yang sempit. Otak kita secara otomatis menyempitkan penglihatan kita supaya bisa memusatkan perhatian pada satu hal yang khusus
, misalnya binatang buruan.

Pada cewek nggak seperti ini. Sebagai spesies yang terbiasa bertugas melindungi sarang atau tempat tinggal, otak cewek pun terprogram untuk mengolah semua informasi visual yang masuk di lingkup yang lebih luas. Inilah kenapa cewek lebih gampang mencari barang hilang dibanding cowok, karena otaknya bisa memproses lebih banyak 'gambar' dalam satu waktu dibanding cowok.  
 

Sumber : http://amasza.blogspot.com