Senin, 28 Maret 2011

Antioksidan Tingkatkan Risiko Diabetes


Bila Anda termasuk dalam penderita diabetes tipe 2 tahap awal, sebaiknya hindari mengonsumsi antioksidan. Pasalnya, antioksidan justru mempercepat terjadinya diabetes.

Zat antioksidan selama ini disebut bermanfaat untuk melindungi atau mencegah sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan mencegah kerusakan sel dengan menyerang partikel yang disebut dengan reactive oxygen species (ROS) yang merupakan oksidan yang sangat reaktif dan memiliki aktivitas yang berbeda-beda.

Stres oksidatif terjadi bila keseimbangan terganggu dimana jumlah ROS sangat meningkat karena kapasitas sistem antioksidan tubuh sangat menurun. Stres oksidatif tadi diketahui dapat mempercepat perkembangan beberapa penyakit, termasuk diabetes tipe 2.

Dalam risetnya, Tony Tiganis dari Monash University, Australia, meneliti dampak dari stres oksidatif pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak selama 12 minggu. Satu grup tikus dibuat agar kekurangan enzim Gpxl yang berguna untuk melawan stres oksidatif.

Para peneliti menemukan bahwa kekurangan enzim tersebut menyebabkan terbentuknya resistensi insulin, yang merupakan tanda awal terjadinya diabetes. Namun saat tikus tersebut diberi antioksidan, mereka malah menjadi diabetes.

Menurut Tiganis, cara kerja stres oksidatif bukanlah merusak tubuh namun mencegah enzim yang merusak kemampuan tubuh menggunakan insulin pada awal terjadinya diabetes. Dan antioksidan diperkirakan mengganggu mekanisme perlindungan tersebut.

Kendati penelitian ini baru sebatas pada tikus percobaan dan bukan pada manusia, namun Tiganis mengatakan bahwa sudah ada beberapa studi yang menyebutkan antioksidan tidak melindungi tubuh dari penyakit diabetes. "Bila tak ingin kena diabetes, saran saya adalah memiliki pola makan sehat dan olahraga, bukan mengonsumsi suplemen antioksidan," katanya.

Editor: wsn
Sumber : Reuters; Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar