Alkisah ada sebuah cerita mengenai pembunuhan dengan suntikan kosong yang disuntikkan ke jalur pembuluh darah. Suntikan yang tidak berisi alias kosong itu ternyata mematikan karena ketika disuntikkan ada gelembung udara yang masuk ke pembuluh darah.
Adanya gelembung udara yang masuk ke pembuluh darah memang bisa menghambat aliran darah. Maka itu ketika seseorang sedang diinfus atau transfusi biasanya harus segera diganti sebelum cairan benar-benar habis. Hal ini karena jika ada gelembung udara yang masuk bisa berbahaya bagi tubuh bahkan hingga menyebabkan kematian.
Jika ada gelembung udara yang masuk ke dalam tubuh dan bersarang di pembuluh darah bisa menyebabkan aliran darah terhambat, kondisi ini dikenal dengan nama emboli. Hal ini bisa berbahaya karena darah digunakan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika emboli terjadi maka pasokan darah ke organ utama tubuh seperti otak, paru-paru atau jantung menjadi terhambat. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kegagalan organ bahkan hingga kematian.
Di masa lalu emboli udara pada pembuluh darah vena dikaitkan dengan prosedur bedah saraf yang dilakukan dalam posisi duduk. tapi emboli udara vena ini bisa juga dikaitkan dengan proses kateterisasi vena sentral, trauma benda tumpul di dada, ventilasi medis tekanan tinggi, hemodialisis dan beberapa prosedur invasif pembuluh darah.
Secara umum sejumlah kecil udara yang masuk tidak menimbulkan gejala. Tapi pada beberapa kondisi tertentu emboli udara ini bisa menimbulkan masalah seperti dikutip dari emedicine.medscape.com, yaiitu:
Adanya gelembung udara yang masuk ke pembuluh darah memang bisa menghambat aliran darah. Maka itu ketika seseorang sedang diinfus atau transfusi biasanya harus segera diganti sebelum cairan benar-benar habis. Hal ini karena jika ada gelembung udara yang masuk bisa berbahaya bagi tubuh bahkan hingga menyebabkan kematian.
Jika ada gelembung udara yang masuk ke dalam tubuh dan bersarang di pembuluh darah bisa menyebabkan aliran darah terhambat, kondisi ini dikenal dengan nama emboli. Hal ini bisa berbahaya karena darah digunakan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika emboli terjadi maka pasokan darah ke organ utama tubuh seperti otak, paru-paru atau jantung menjadi terhambat. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kegagalan organ bahkan hingga kematian.
Di masa lalu emboli udara pada pembuluh darah vena dikaitkan dengan prosedur bedah saraf yang dilakukan dalam posisi duduk. tapi emboli udara vena ini bisa juga dikaitkan dengan proses kateterisasi vena sentral, trauma benda tumpul di dada, ventilasi medis tekanan tinggi, hemodialisis dan beberapa prosedur invasif pembuluh darah.
Secara umum sejumlah kecil udara yang masuk tidak menimbulkan gejala. Tapi pada beberapa kondisi tertentu emboli udara ini bisa menimbulkan masalah seperti dikutip dari emedicine.medscape.com, yaiitu:
- Jika ada lebih dari 5ml/kg udara yang masuk ke pembuluh darah vena bisa menyebabkan cedera yang signifikan seperti shock atau gagal jantung.
- Suntikan 2-3 ml udara ke dalam sirkulasi otak bisa berakibat fatal
- Jika gelembung udara masuk dengan cepat dan dalam ukuran besar menyebabkan kejang di ventrikel kanan yang meningkatkan tekanan di arteri paru-paru.
- Jika volume udara yang masuk besar (lebih dari 30mL/kg/menit) ke dalam sistem peredaran darah vena akan mengganggu proses penyaringan di pembuluh darah paru-paru sehingga mengalami perubahan seluler.
Efek dari emboli udara pada pembuluh darah paru bisa mengakibatkan perubahan inflamasi yang serius serta kerusakan endothelial dan akumulasi trombosit, fibrin, neutrofil dan tetesan lemak. Selain akibat gelembung udara, emboli juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya seperti gumpalan darah yang tidak melarut tapi menghambat aliran darah, emboli lemak yang biasa terjadi setelah luka bakar atau komplikasi pembedahan dan emboli akibat kolesterol yang mengendap.
Untuk mengatasi emboli ini tergantung dari jenisnya, seberapa besar hambatan tersebut serta dibagian tubuh mana terjadinya emboli. Jika terjadi di daerah paru-paru maka memerlukan penanganan medis. Penanganan yang dilakukan bisa berupa operasi atau menyedot emboli keluar.
Sumber : Detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar