Rabu, 13 April 2011

Kehamilan Pada Anak-Anak Dan Remaja (Mengkhawatirkan)

 Kehamilan Pada Anak-Anak Dan Remaja

Masalah yang mungkin timbul sebagai akibatnya, misalnya perilaku seksual yang tidak baik, menjadi penyebab tingginya angka kejadian kehamilan remaja / di luar nikah, aborsi, penyakit menular seksual, dsb.

Di negara berkembang, banyak perkawinan yang terjadi pada usia muda. Sehingga yang menjadi masalah mendasar sebenarnya bukan “hubungan seks / kehamilan di luar nikah”, tetapi “pernikahan / kehamilan pada usia muda” (karena pada usia belasan tahun sudah menikah, berhubungan seks, hamil dan mempunyai anak).
Makin maju / makin meningkatnya kualitas hidup masyarakat di suatu negara, tampaknya trend pola kehidupan reproduksi wanita juga ikut berubah (grafik).

1. Dengan peningkatan kualitas hidup, gizi, pengetahuan, dsb, dapat terjadi menstruasi pada anak wanita pada usia yang lebih awal (semakin muda).
2. Dengan bertambahnya wawasan, pengetahuan, dsb, dapat terjadi seorang wanita memilih untuk menikah pada usia yang lebih tua.

Hal ini menjadi masalah khusus lain kesehatan reproduksi wanita usia remaja, karena terdapat celah / “gap” yang luas antara usia menarche dengan usia perkawinan, padahal masa remaja itu adalah masa yang rentan terhadap perilaku seksual yang kurang baik (misalnya berganti-ganti pasangan, dsb), kemungkinan kehamilan yang besar (karena sudah memasuki usia reproduktif), kemungkinan terpapar penyakit menular seksual, dan sebagainya.

Kehamilan prekoks atau kehamilan muda terjadi pada anak perempuan dengan pubertas prekoks dan pernah dilaporkan terjadi pada usia kurang dari 6 tahun. Sebagian besar kasus melibatkan kekerasan seksual atau inses. Terdapat peningkatan insiden persalinan prematur, hipertensi diinduksi kehamilan, dan abortus spontan jika pasien berusia kurang dari 9 tahun, persalinan abnormal terjadi pada >50 % kasus dan kematian neonatal mencapai 35 %.

Peningkatan kehamilan remaja mencapai angka yang mengkhawatirkan. Sikap dan harapan anak remaja terhadap kehamilan dan masa menjadi ibu biasanya jauh dari kenyataan. Asuhan antenatal dan pemberian nutrisi sering kali kurang terlaksana dengan optimal. Insiden merokok, penyalahgunaan obat, dan penyakit mcnular seksual, tinggi. Preeklamsia-eklamsia, persalinan prematur, dan pertumhuhan janin terhambat (IUGR) lebih sering terjadi pada remaja dibanding pada wanita dewasa, sehingga kehamilan remaja pada umurnnya berisiko tinggi. Barang kali harapan terbaik untuk mencegah atau memperbaiki dampak kehamilan remaja terletak pada pendidikan seks dini, konseling kontrasepsi secara hati-hati, dan penekanan pada asuhan antenatal.


Daftar Pustaka
- BS Obstetri dan Ginekologi Oleh Ralph C. Benson & Martin L. Pernoll

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar