Senin, 23 Mei 2011

Tips Terbaik Jika Anda Harus Menjadi Pasien Bedah

Pilih yang terbaik demi kepuasan Anda sebagai Pasien

Setiap orang menginginkan dirinya sehat selalu dan tak mau sakit, tapi kadangkala gaya hidup yang cenderung berlebihan dan sembarangn tak memungkinkan seseorang kesehatnnya menjadi terganggu, dan sering dirawat di rumah sakit untyuk mendapatkan perawatan yang lebih maksimal agar dapat kembali pulih seperti sebelumnya. Bernutung jika harus dirawat di rumah sakit dalam waktu yang singkat, tapi bagaimana jika seseorang harus menjalani terapi lebih lanjut agar komplikasi dapat dihindari, misalnya operasi.
Dalam hal pelayanan kesehatan, tentu semua orang menginginkan pelayanan yang terbaik, apalagi bagi calon pasien bedah. Yang mempunyai rentan terhadap berbagai komplikasi sekunder, misalnya infeksi.

Berikut ini adalah beberapa tips terbaik jika Anda harus menjadi pasien bedah :

1. Pilih Dokter Spesialis Bedah yang Mantap di Hati
Mantap di hati maksudnya baru melihat dokter Bedahnya, kita langsung 'sreg' - percaya - yakin bahwa saya datang pada Dokter yang tepat.

Untuk mencari dokter yang seperti ini, banyak tanya kepada rekan-rekan - tetangga - saudara yang kebetulan pernah menjadi pasien bedah. Pasti mereka akan merekomendasi coba ke dokter ini saja atau ke dokter itu saja dll. Banyak cari informasi melalui milist (mailing list), pasti banyak rekan senasib yang pernah jadi pasien bedah, cari informasi juga melalui majalah kesehatan popular yang sering menampilkan banyak nama dokter Bedah beserta keahliannya dan 'sepak terjang'nya. Dokter yang mantap di hati, komunikasi nya harus jelas, 'nyambung' jangan sampai ada miskomunikasi. Usahakan bertemu dengan dokter Bedah yang mau menjelaskan sedetail-detailnya segala kegundahan dan ganjalan yang kita rasakan. Mulai dari diagnosa penyakit, komplikasi, efek samping, keberhasilan terapi dll.

2. Memilih RS yang Tepat
Dengan memilih RS yang 'cocok'artinya RS yang dapat menuntaskan permasalahan kesehatan yang menimpa pasiennya, maka dokter Bedah yang bekerja didalamnya minimal juga akan cocok di hati pula. Jika RS tsb 'diduga' a) jumlah pasien yang datang setiap harinya sedikit - RS nya sepi seperti kuburan hanya 1-2 pasien lalu lalang harus dicurigai !! b) Jika dokter spesialis untuk 5 penyakit besar hanya tertulis 'dengan perjanjian' di daftar nama dokter - inipun harus dipertanyakan c) RS yang dalam perjalanan panjang baru menjadi RS juga harus di waspadai karena belum tentu sekarang ini ia betul-betul mantap menangani banyak kasus selayaknya RS, kecuali jika RS tersebut, fisik bangunan nya total di rubah dengan perubahan susunan orang-orang yang bekerja di dalamnya d) RS pendidikan, harus sabar antri dan tabah jika diperiksa bukan oleh dokter yang dimaksud (karena tidak jarang kunjungan ke ruang periksa diwakilkan pada dokter yang lain) ; dan harus tabah jika sering di visit / dikunjungi oleh banyak dokter yang berganti-ganti ; kebaikannya di RS pendidikan, lengkap berkumpul dokter-dokter yang ahli di bidangnya masing-masing dan tentu saja dengan pengalaman yang luar biasa menangani banyak kasus. e) RS dengan ISO bisa menjadi pilihan untuk menenangkan hati karena biasanya semua sistim yang berada didalamnya amat sangat menenangkan.

3. Ingatlah, Setiap Tindakan Bedah  Berarti Membuat Luka Baru pada Tubuh
Jadi tindakan pembedahan (apapun) pasti dapat melahirkan komplikasi-komplikasi. Hal-hal inilah yang harus digali lebih banyak dari Dokter bedahnya, bagaimana kemungkinan komplikasi yang terjadi dan cara mengatasinya.

4. Harus Banyak Tanya Tentang Penyakit nya dan Perkembangan Terapi.
5.
Harus PatuhTerhadap Ketentuan yang Diberikan oleh Perawat di Ruangan (Jika harus rawat inap)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar