Rabu, 25 Mei 2011

Terapi Suntik Vitamin C Untuk Kesehatan dan Kecantikan

 Vitamin C menghambat penuaan

Jika Anda pergi ke daerah pegunungan yang dingin, biasanya kulit akan mudah menjadi kusam dan kering. Semakin tinggi suatu daerah, semakin rendah tekanan udaranya. Biasanya kulit akan menjadi lebih peka terhadap rangsangan dari luar. Begitu pula terhadap sinar ultraviolet matahari. “Kulit kering itu biasanya dari bawaan. Tapi perubahan cuaca dan iklim juga bisa memperburuk keadaan,” ujarnya. Untuk mengembalikan kelembapan dan kesegaran kulit, Anda dapat melakukan treatment Oxy facial plus.

Oxy facial plus adalah sebuah treatment yang memanfaatkan proses oksigenasi. Proses ini bermanfaat untuk merangsang pernafasan kulit, menambah persediaan oksigen pada kulit wajah dan memperlancar peredaran darah di bawah kulit. Cara ini dapat membantu menghilangkan racun atau toksin sehingga membuat kulit wajah terlihat awet muda. Oxy Facial Plus merupakan treatment perawatan wajah dengan menggunakan peeling (cara pengelupasan) yang sangat ringat bagi kulit.

Bahan dasar yang digunakan untuk proses oksigenasi adalah asam glikolat atau asam buah yang dioleskan pada wajah. Pengelupasan menggunakan asam buah berguna untuk membersihkan dan memperbaiki lapisan sel kulit luar yang rusak. Tahap ini dilakukan untuk merangsang kulit menyerap oksigen murni. Selain itu, asam buah juga dapat membantu memperlancar pernafasan kulit dan mengembalikan kelembapan kulit wajah. Kulit Anda akan terlihat lebih bercahaya, bersih dan muda kembali. Selama perawatan, Anda akan diberikan Oxygen Inhalation 100%. Sehingga hasilnya lebih maksimal.

Vitamin C memang memiliki banyak manfaat. Selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, juga berperan dalam meningkatkan sistem imun. Vitamin ini juga berfungsi pada kelangsungan berbagai biokimia tubuh, seperti penyerapan zat besi dan menekan histamin atau komponen yang terlibat dalam terjadinya reaksi alergi.

Mengkonsumsi vitamin C tidak hanya dilakukan secara oral saja, tetapi juga bisa melalui jarum suntik. Asupan melalui injeksi ini lebih efektif dan segera terasa khasiatnya karena zat-zatnya langsung masuk ke peredaran darah. Kondisi kesehatan akan segera pulih dan kulit pun terlihat lebih cerah berseri.

Kondisi kekurangan gizi dan mineral dalam tubuh, salah satunya vitamin C, pada dasarnya berawal dari pola makan yang buruk. Apalagi saat ini kesibukan banyak orang yang tinggal di kota besar semakin meningkat. Radikal bebas pun semakin besar, seperti asap kendaraan bermotor dan rokok. Hal itulah yang membuat tubuh semakin rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan. Daya tahan lebih mudah menurun dan serangan radikal bebas membuat sel-sel tubuh mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Salah satu akibat dari proses kerusakan secara cepat itu adalah penuaan kulit lebih dini.

Sebenarnya sumber vitamin C secara alami biasa anda dapatkan dari buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, anggur, pisang, apel, stroberi, pepaya, kiwi dan sebagainya. Sedangkan untuk jenis sayuran yang berisi vitamin C bisa didapatkan dari tomat, brokoli, bayam, kentang, paprika merah dan hijau. Tetapi seringkali seseorang mengabaikan asupan akan vitamin C yang memang dibutuhkan oleh tubuhnya sehingga tidak sesuai dengan standar kecukupan gizi.
Bagi orang dewasa, mengkonsumsi vitamin C sedikitnya 60 miligram per hari. Angka ini didasarkan pada jumlah vitamin C yang diperlukan untuk mencegah penyakit kudis secara klinis dan melindungi tubuh dari kudis selama 30 hari. Dosis konsumsi vitamin C yang ideal adalah 75 miligram per hari. Diperkirakan, satu dari lima orang tidak mengonsumsi vitamin C sesuai anjuran. Perempuan hamil dan ibu menyusui sudah tentu harus mengonsumsi vitamin C lebih besar dari jumlah tadi. Beberapa orang mengatakan bahwa dosis optimal yang bisa dikonsumsi orang dewasa sebesar 500 miligram sehari.

Ada anggapan yang mengatakan bahwa mengkonsumsi 200 miligram per hari sudah cukup. Tapi bagi orang yang tidak hidup dengan stres atau yang tidak sehat, dosis 500 miligram sebenarnya terlalu besar. Angka itu lebih cocok untuk mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi, seperti Jakarta.

Memang tidak semua orang sadar dan mau mengonsumsi makanan sehat seimbang. Padahal, kebiasaan itu secara tidak langsung menjamin pasokan zat gizi, mineral dan vitamin dalam tubuh secara memadai. Kondisi itu kemudian memunculkan berbagai pilihan. Bagi mereka yang kurang mendapat asupan vitamin melalui makanan alami, muncul berbagai produk suplemen sebagai jawabannya. Untuk orang yang bermasalah dengan pencernaan atau alergi terhadap makanan tertentu juga disediakan berbagai alternatif pilihan.

Salah satu pilihan itu tersaji dalam bentuk injeksi atau suntikan vitamin. Selain vitamin C, di Indonesia juga dikenal adanya suntik vitamin neurotropika (B kompleks). Biasanya vitamin dikonsumsi melalui oral atau diminum, tetapi sejak tahun 1940, suntik vitamin C intravena (ke pembuluh darah lengan) untuk mempercepat pemulihan pasien pra dan pasca bedah. Hal ini kemudian terus berkembang. Orang dengan kondisi tertentu, meski tidak menjalani pembedahan, dapat memperoleh suntikan ini. Sehingga membuat banyak orang tertarik untuk mencoba suntik vitamin C karena sifat antioksidan dari vitamin ini.

Keganasan radikal bebas ini dapat dipengaruhi oleh faktor usia (tua), penyakit, pola makan buruk, polusi udara, sinar ultraviolet. Salah satu masalah yang muncul akibat radikal bebas adalah terjadinya kerusakan kulit. Selain terlihat kusam dan berkerut, kulit juga jadi cepat tua serta muncul flek-flek hitam.

Suntik vitamin C, selain dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan juga akan membuat kulit tampak lebih cantik dan awet muda. Hal ini berkaitan dengan cara kerja vitamin ini, yaitu menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Jika kulit sering terpapar sinar matahari, enzim ini akan cepat terangsang untuk membentuk pigmen. Bila proses pigmentasi itu dihambat, otomatis kulit jadi bersih dan cerah.

Sehingga suntik vitamin C dianggap lebih efektif dalam mencapai sasaran karena langsung ke pembuluh darah. Kemungkinan kadar vitamin yang mudah larut dalam air ini hilang selama proses metabolisme, juga bisa dikurangi.

Asam askorbat dalam vitamin C memang besar khasiatnya bagi tubuh dan kulit. Tapi akan mudah lenyap dalam proses metabolisme bila dikonsumsi secara oral. Itu menjadi salah satu pendorong gagasan dan minat dalam memperoleh asupan vitamin C lewat cara yang lebih praktis.

Mereka yang memanfaatkan suntik vitamin ini kebanyakan perempuan berusia 20 sampai 40 tahun. Mereka merasa perlu suntik vitamin C karena bermasalah dengan tukak lambung (maag) bila mengonsumsi vitamin secara oral. Alasan lain yang dikemukakan adalah intensitas pekerjaan yang cukup padat sehingga menuntut daya tahan lebih tinggi dan suntikan vitamin C bisa membuat mereka terlihat lebih bugar serta sehat. Meski relatif aman, tetapi proses pemberian suntikan vitamin ini tidak boleh sembarangan. Pemberian vitamin ini harus dilakukan oleh dokter ahli dan melalui proses screening atau pemeriksaan medis serta wawancara.

Hal ini harus dilakukan untuk menekan resiko efek samping, sekaligus demi mendapatkan manfaat secara maksimal. Sejauh ini tidak ada efek samping yang serius. Tapi, seseorang harus dipastikan tidak alergi jenis vitamin tertentu, terutama vitamin C dan tidak memiliki masalah dengan sistem metabolisme, seperti gangguan fungsi ginjal.

Meskipun suntikan ini bisa menjadi salah satu alternatif pemasukan vitamin C ke dalam tubuh, tetapi anda harus tetap menjalankan pola makan sehat yang seimbang. Kunci mendapatkan kecukupan vitamin C secara ideal adalah mengkonsumsinya lebih sering agar vitamin ini bertahan lebih lama dalam tubuh. Asupan dalam jumlah kecil beberapa kali sehari, terbukti lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan tubuh.

Vitamin C berjasa bagi kulit melalui dua cara utama yaitu bertindak sebagai antioksidan dan membantu pembentukan kolagen. Sebagai antioksidan, vitamin C membentuk dan memperbaiki jaringan kulit rusak akibat radikal bebas. Cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah warna menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. Pada kulit, oksidan menimbulkan kerusakan dan proses penuaan sehingga kulit cepat keriput.

Fungsi utama vitamin C di sini adalah menghambat proses penuaan dini dan menghaluskan kerut. Pasokan vitamin C sebagai antioksidan akan menghambat kerja enzim tirosinase, yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit. Meski pembentukan pigmen tetap terjadi, warnanya lebih pucat dan kulit akan terlihat lebih putih.

Di dalam tubuh, antioksidan dibentuk lewat kerja sama vitamin A, C, E, mineral selenium dan glutation. Vitamin A meningkatkan kerja sel darah merah hingga bisa mengobati infeksi dan luka pada jaringan tubuh. Vitamin E melindungi sel dari radikal bebas untuk memperbaiki struktur DNA yang dirusak. Selenium, bersama vitamin E, membantu menjaga kesehatan kulit, juga rambut dan mata. Glutation membersihkan radikal bebas berbahaya pada makanan berlemak. Vitamin C dan selenium dapat meningkatkan kadar glutation dalam tubuh.

Kecukupan vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino mirip lem pengikat sel. “Zat perekat” ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang dan ikatan sendi tulang. Kolagen menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit dengan bantuan vitamin C. Juga untuk mendukung berlangsungnya proses yang memungkinkan molekul mencapai bentuk terbaiknya (hydroxylation). Tugas vitamin C pula untuk menjaga kolagen dari risiko cepat rusak dan lemah.

Menambahkan vitamin C pada biakan sel kulit (fibroblast) secara dramatis akan meningkatkan pelekatan kolagen. Jadi, ketika vitamin C diberikan secara memadai pada sel kulit, ada kesempatan baik untuk mengurangi kerutan dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit. Inilah yang dimaksudkan sebagai peremajaan kulit karena kulit memang tampak lebih muda dan cerah. Orang pun menilainya lebih putih.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal suntik vitamin C, orang harus tetap memperhatikan konsumsi makanan dan bergaya hidup sehat, seperti menghindari makanan berlemak tinggi, atau yang mengandung zat pengawet, pewarna dan penyedap rasa. Pola makan yang tidak sehat dapat memicu terjadinya kerusakan kulit, seperti jadi berminyak dan timbul bercak.

Intinya adalah tetap mengkonsumsi makanan secara seimbang. Karena kekurangan vitamin atau mineral tertentu bisa menyebabkan kerusakan kulit. Manfaatkan suplemen untuk kulit, termasuk suntik vitamin C, bila benar-benar memerlukan. Membatasi konsumsi alkohol, kopi dan teh. Bila berlebihan, jenis minuman tersebut dapat mempertinggi keasaman tubuh dan menimbulkan dehidrasi. Hal itu tentu tidak menguntungkan bagi kesehatan. Sebaiknya setiap hari minum air putih atau jus buah, yang berguna untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dan membuat sel kulit tetap sehat.

Minumlah 8-10 gelas (2-2,5 liter) air putih dalam sehari. Banyak orang baru minum bila haus. Padahal, haus bukan satu-satunya tanda tubuh perlu air. Kuah sayur atau jus jangan dimasukkan sebagai konsumsi minuman. Jumlah asupan air putih perlu ditambah jika anda banyak berolahraga atau berada di daerah beriklim panas. Bila terus-menerus kurang mengonsumsi air putih, kulit menjadi pucat, layu dan tidak segar. Cara termudah adalah meneguk segelas air putih begitu bangun pagi, lanjutkan secara teratur sepanjang hari dan segelas lagi sebelum tidur.

Istirahat yang cukup dan kendalikan stres. Karena perasaan tenang dan rileks akan membantu memperlambat proses penuaan. 

Semoga bermanfaat.. !





Tidak ada komentar:

Posting Komentar