Selasa, 17 Mei 2011

Omega - 3 Tidak Selalu Aman

Omega-3 Tidak Selalu Aman Asam lemak omega-3 terkenal baik untuk tubuh. Membantu kecerdasan otak, dan juga mencegah terjadinya kanker dan resiko penyakit jantung. Tapi, omega3 juga terindikasi bisa memicu kanker prostat.

Anda sering makan salmon atau ikan tuna dan tenggiri? Ketiga ikan tersebut mengandung asam lemak omega-3 sangat baik untuk tubuh. Dari berbagai sumber kesehatan yang ada, omega-3 merupakan jenis lemak yang 'bersahabat' dengan jantung. Mencegah kanker prostat, menghindarkan dari depresi dan melindungi tubuh dari penyakit akibat radikal bebas.

Namun, beberapa penelitian yang didapat oleh peneliti di Amerika menyatakan sedikit kebenaran tentang omega-3. "Dulu, dari beberapa penelitian ditemukan bahwa omega-3 akan mengurangi risiko peradangan, yang dapat mengakibatkan kanker prostat. tapi penelitian kami menemukan hal yang sedikit berbeda," jelas Theodore Brasky, Ph.D., peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Center.

Dalam studi tersebut, tim Brasky mengambil sampel darah dari sekelompok orang bebas kanker. Tujuh tahun kemudian, sekelompok laki-laki dengan kadar DHA Omega 3 paling tinggi dalam darah yang berasal dari ikan, justru memiliki resiko terkena kanker 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok laki-laki yang kadar omega 3 dalam darahnya lebih rendah.

Bukan hanya itu, tingginya tingkat lemak trans tidak sehat muncul untuk mengurangi resiko kanker hingga 50 persen. Tim peneliti Brasky tidak menemukan keterkaitan antara lemak dan stadium kanker prostat. Apakah biasa saja atau mematikan.

Meskipun omega 3 ada keterkaitan dengan kanker prostat, namun Anda jangan langsung menghindari makanan yang mengandung omega-3 atau suplemen omega-3. Biar bagaimanapun tubuh Anda membutuhkannya. Kecenderungan terkena kanker prostat karena mengkonsumsi omega 3 tidaklah besar, hanya sekitar 14%. Sedangkan manfaat yang didapat khususnya untuk kesehatan jantung jauh lebih besar.

Dari data didapat, pria yang meninggal karena gagal jantung lebih besar dibandingkan dengan kanker prostat. Untuk menanggapi hal ini, tim peneliti Theodore Brasky masih terus melakukan serangkaian penelitian masalah ini.



Sumber : food.detik.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar